CARITAU MAKASSAR - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Puan Maharani angkat bicara terkait pernyataan Jokowi bahwa presiden boleh memihak ke salah satu paslon.

Menurut Puan Maharani, pernyataan dari presiden dua periode itu biarkan rakyat yang menilai. 

Baca Juga: Prabowo-Gibran Potensi Menangkan Pilpres Satu Putaran, TKD Sulsel: Kita Bekerja Keras

"Biar rakyat yang menilai," singkat Puan Maharani di Makassar, Sabtu (28/1/2024) kemarin.

Puan enggan berkomentar lebih jaub terkait pernyataan Jokowi itu. Ia hanya mempertanyakan apakah presiden diperbolehkan untuk memihak. 

"Sebaiknya itu Presiden apakah menjadi presiden Republik Indonesia ataukah kemudian diperbolehkan untuk memihak," jelasnya. 

Sementara terkait Maruarar Sirait yang mulai terang-terangan mengkampanyekan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai tidak akan mengganggu dan menggerus suara Ganjar-Mahfud.

"Tidak (berpengaruh)," singkatnya. 

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan, bergeraknya Maruarar Sirait mengkampanyekan Prabowo-Gibran tidak menjadi ancaman bagi Ganjar-Mahfud.

Ia mengaku saat ini fokus bagaimana Ganjar-Mahfud bisa mengetuk hati masyarakat.

"Tidak dong. Semua itu bagi kami adalah bagaimana mengetuk hati masyarakat dan rakyat Indonesia dari hati ke hati," ujarnya.

Kata dia, Ganjar dan Mahfud merupakan pasangan yang sangat lengkap. Dia menyebut sosok Ganjar sebagai seorang pemimpin dan Mahfud adalah pembea dan pendekar hukum.

"Kombinasi ini adalah duo paling luar biasa menurut kami. Saya rasa masyarakat kalau mengenal dan mengetahui sangat jelas sekali jadi menjadi mencari keaslian otenticivity untuk memilih seorang pemimpin," tandasnya. (KEK)

Baca Juga: Akses Laporan Sikadeka Dibatasi KPU, Ini Kata Bawaslu