CARITAU JAKARTA - Meninggalnya empat orang dalam satu keluarga di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, diduga akibat kelaparan, mengundang reaksi dari berbagai pihak.
Polisi menduga, keempatnya meninggal tidak secara bersamaan. Keempat korban, RG (71), RM (68), DF (42), dan BG (68) ditemukan telah membusuk di ruang depan, ruang tengah dan ruang tamu pada Jum’at (11/11/2022).
Baca Juga: Satu Keluarga Tewas Dalam Kebakaran di Sunter Jakut
Koordinator Masyarakat Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma, mengatakan, kasus adanya orang yang meninggal karena kelaparan merupakan hal menyedihkan di negara yang telah 77 tahun merdeka.
"Pasti ada yang salah dalam sistem sosial kita, tapi kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa atas peristiwa ini. Sebab yang salah adalah kita semua,” ujar Lieus seperti dikutip dari siaran persnya, Senin (14/11/2022).
Menurut Lieus, apapun status para korban, miskin atau tidak, penerima Bansos atau tidak, semua masyarakat, terlebih di lokasi yang sama dengan para korban, (warga Perumahan Citra Garden), memiliki tanggung jawab yang sama.
"Itulah pentingnya menumbuhkan kepedulian. Jangan kita baru membantu orang, baru peduli pada sesama kalau diminta. Kalau saja kita semua punya perhatian dan kepedulian terhadap orang-orang di sekitar kita, saya yakin peristiwa seperti ini tidak akan terjadi," tegas Lieus.
Dalam ajaran Islam, kata Lieus sebagaimana yang disampaikan oleh salah seorang temannya yang muslim, bahwa Rasulullah Muhammad SAW sangat marah dan menganggap orang yang tak peduli kepada tetangganya yang kelaparan sebagai orang yang tidak beriman.
Dalam hal ini, ujar Lieus, temannya itu menyampaikan sebuah hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh At-Thabrani bahwa: "Tidaklah beriman kepadaku orang yang kenyang semalaman sedangkan tetangganya kelaparan di sampingnya, padahal ia mengetahuinya," ungkapnya.
Karena itulah, tambah Lieus, dalam ajaran sebagaimana yang disampaikan Rasulullah Muhammad SAW, Islam mengharuskan adanya alokasi dana khusus dengan jumlah tertentu dari harta orang-orang kaya baik berupa zakat, infaq maupun sedekah.
Seperti disebutkan oleh temannya yang muslim itu, Lieus menyebut Rasulullah dalam hadits riwayat Imam Bukhari bersabda: “Zakat yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka, adalah untuk didistribusikan kepada kaum miskin di antara mereka " ujar dia.
Lebih jauh Lieus menyebut, makan dan minum adalah kebutuhan pokok setiap manusia. Karena itulah semua agama di muka bumi ini mengajarkan pada umatnya untuk berbagi makanan pada siapapun dan bagaimanapun keadaannya. Ajaran berbagi makanan ini, tambah Lieus, bahkan tidak dibeda-bedakan apakah seseorang itu kaya atau miskin.
"Dalam Islam diajarkan agar kita selalu berbagai kepedulian, termasuk berbagi makanan kepada 40 orang tetangga di depan, di belakang, di samping kiri dan kanan rumah kita. Saya pikir ini ajaran kepedulian yang sangat baik," tutur Lieus.
"Sebab, dalam beberapa beberapa kondisi, orang apapun statusnya bisa saja kesulitan mendapatkan makanan. Misalnya disebabkan oleh keadaan ekonomi atau penyakit. Karena itulah mengapa kita dituntut untuk peduli pada tetangga di sekitar kita. Setidak-tidaknya dengan berbagi makanan. Dengan begitu kita bisa saling mengetahui keadaan orang-orang yang ada di sekitar kita," lanjut dia. (DID)
Baca Juga: Pemerintah DKI Akan Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Mulai Rabu
sekeluarga tewas kalideres koordinator masyarakat tionghoa anti korupsi lieus sungkarisma
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...