CARITAU BANDAR ANZALI - Otoritas Iran dikabarkan telah menahan seorang kepala polisi setempat terkait kasus penembakan hingga menewaskan seorang pria yang sedang merayakan kekalahan timnas Iran di Piala Dunia 2022 baru-baru ini.
Hak tersebut diungkapkan oleh pengacara korban pada media kata media lokal Iran, yang dikutip Jumat (9/12/2022).
Mehran Samak, 27, meninggal di utara kota Bandar Anzali pada 30 November lalu, setelah terkena peluru senapan, seperti dilansir AFP, Kamis (8/12/2022).
Seorang pejabat polisi mengatakan kepada kantor berita negara IRNA, Samak terbunuh "dalam suatu kerumunan", setelah kekalahan tim Iran dari musuh bebuyutan Amerika Serikat.
Kekalahan di Qatar itu menyingkirkan Iran dari turnamen tersebut dan mendapat tanggapan beragam dari pendukung pro dan anti-pemerintah.
"Almarhum Mehran Samak terkena senapan dan meninggal karena luka-lukanya," kata Kolonel Mahmoud Rajabi, penasihat hukum kepolisian provinsi Gilan.
Dia mengatakan kepada IRNA "sejumlah tersangka telah ditangkap" dalam penyelidikan, tetapi laporan itu tidak mengidentifikasi mereka.
"Sejumlah orang, termasuk Kolonel Jafar Javanmardi, mantan komandan kepolisian Bandar Anzali, sedang diselidiki," kata Rajabi.
Seorang pengacara yang mewakili keluarga Samak menulis di media sosial bahwa kepala polisi kota adalah salah satu dari mereka yang ditangkap, menurut kantor berita Tasnim.
"Seminggu setelah kematian Mehran Samak dan berdasarkan bukti-bukti, Jafar Javanmardi, Komandan Polisi (Bandar) Anzali ... ditempatkan dalam penahanan pra-sidang," kata pengacara, Majid Ahmadi, dikutip Tasnim Rabu.
Ahmadi menuduh Javanmardi telah didakwa melanggar aturan penggunaan senjata api, "yang mengakibatkan kematian Mehran Samak".
Kepolisian setempat mengatakan kepada Tasnim bahwa mereka mungkin mengajukan gugatan terhadap Ahmadi atas jabatannya dilansir dari Antara.
Kelompok-kelompok hak asasi asing mengatakan Samak telah ditembak mati oleh pasukan keamanan Iran setelah membunyikan klakson mobilnya selama perayaan setelah kekalahan Iran di Piala Dunia.
IRNA mengutip Rajabi, penasihat hukum polisi, yang mencatat "pentingnya masalah ini," dan mengatakan "hasilnya akan diumumkan oleh pengadilan."
Iran telah dicengkeram oleh protes sejak kematian Mahsa Amini 16 September dalam tahanan menyusul penangkapannya karena diduga melanggar aturan berpakaian ketat Republik Islam Iran untuk perempuan.
Seorang jenderal Iran mengatakan pekan lalu bahwa lebih dari 300 orang tewas, termasuk puluhan personel keamanan.
Korban terbaru dari organisasi non-pemerintah Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia menunjukkan setidaknya 458 orang telah "dibunuh oleh pasukan keamanan dalam protes nasional yang sedang berlangsung. (IRN)
iran penangkapan polisi sepak bola timnas iran piala dunia 2022
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...