CARITAU KIEV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan proses perundingan dengan Rusia untuk mengakhiri perang, terasa sangat sulit dan kadang diwarnai konfrontasi, meski pembicaraan perdamaian sedikit demi sedikit menghasilkan kemajuan.
"Sangat sulit, kadang-kadang terjadi konfrontasi... Tapi selangkah demi selangkah bergerak maju," kata Presiden Zelensky pada Rabu (23/3/2022).
Baca Juga: Hizbullah Tegaskan Siap Perang dengan Israel, Yaman Kembali Digempur AS dan Inggris
Kendati para perunding Ukraina dan Rusia terus melakukan pembicaraan secara berkala, menurut Zelensky, kedua pihak masih jauh untuk mencapai kesepakatan.
"Kami terus melancarkan upaya pada berbagai tingkat untuk mengajak Rusia bergerak menuju perdamaian. Perwakilan Ukraina berpartisipasi dalam pembicaraan yang berlangsung secara virtual setiap hari," katanya.
Saat menyampaikan pidato melalui video, Zelensky juga menyebutkan bahwa 100 ribu orang saat ini tinggal di kota Mariupol yang terkepung dalam kondisi kemanusiaan yang tak layak, tanpa makanan, air, ataupun obat-obatan.
"Saat ini, ada sekitar 100 ribu orang di kota itu. Hidup dengan kondisi yang tidak manusiawi, betul-betul terkepung, tanpa makanan, tanpa air, tanpa obat-obatan, rawan terkena gempuran artileri, rawan terkena bombardemen," paparnya.
Zelensky seperti dikutip Antara juga menuding pasukan Rusia yang melancarkan serangan ke Mariupol telah menghadang upaya evakuasi warga sipil dari kota tersebut.(GIBS)
Baca Juga: Dokumen Intelijen AS: Konflik Rusia-Ukraina Telah Sebabkan 354.000 Korban Jiwa
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024