CARITAU JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar dialog bersama tokoh masyarakat yang digelar di kantor Dewan Pimpiman Daerah (DPD) Partai Demokrat, Mampang Prapatan Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2023).
Dalam kegiatan tersebut, putra sulung Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono itu juga menyampaikan pidatonya dalam rangka merespon situasi politik menjelang kontestasi pemilu 2024.
Baca Juga: Timnas AMIN: 820.000 Posko TPS Gerakan Rakyat Akan Berdiri Kawal Pemilu 2024
Dalam pidato AHY menyinggung soal adanya manuver yang dilakukan oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang ditenggarai telah berupaya mengambil alih Partai Demokrat dari posisi kepemimpinanya.
Dirinya menyebut manuver KSP Moeldoko itu merupakan langkah yang mengusik dirinya dan seluruh kader Partai Demokrat, karena bentuk memaksakan kehendak dalam 'membegal' posisi dirinya sebagai ketua umum dan juga salah satu pemilik partai.
"Kita pernah sama-sama pernah mengalami kedzaliman, betul?," kata AHY melaui orasi politiknya saat Dialog Bersama Tokoh Masyarakat, Jumat (14/7/2023).
AHY juga sempat bertanya kepada pendungkungnya perihal siapakah sosok yang berani membegal partai berlambang Mercy tersebut.
Adapun pertanyaan AHY itu sontak di sambut pendukungnya dan menjawab bahwa sosok tersebut adalah mantan Panglima TNI Jendral Purnawirawan Moeldoko.
"Siapa yang dzalim waktu itu? Begal partai. Siapa yang begal partai kita?," tanya AHY.
"Moeldoko," teriak ratusan kader dan simpatisan yang hadir di DPD Demokrat Jakarta.
Dirinya menegaskan bahwa pihaknya bersama seluruh kader tidak akan pernah mundur sedikit pun dalam menghadapi langkah manufer politik mengenai upaya-upaya pembegalan Partai Demokrat.
Disisi lain, AHY mengaku bahwa tidak ada yang perlu ditakuti di dunia ini lantaran dirinya sangat percaya kekuatan tuhan yang maha kuasa dapat memberikan mukjizat untuk melawan bentuk kedzaliman.
"Kita hadapi engga tuh? Karena di atas segalanya ada Tuhan yang maha kuasa, Allah SWT," ujarnya.
Kendati demikian, AHY juga turut mengingatkan para penguasa saat ini agar tak menggunakan kekuasaan demi kepentingan politiknya pribadi. Terlebih, lanjut dia, menggunakan kekuasaan untuk mendzalimi dan merugikan rakyat.
Adapun dalam kegiatan itu, AHY menyempatkan diri untuk berdialog dengan perwakilan tokoh masyarakat dalam rangka menerima aspirasi menjelang kontestasi Pemilu 2024.
"Siapapun yang berkuasa suatu saat bisa tidak berkuasa lagi. Apalagi kalau mereka ketika berkuasa memimpin dengan dzalim, merugikan rakyat, tidak adil, dan lain sebagainya," pungkasnya. (GIB/DID)
Baca Juga: Tak Hadiri Deklarasi Anies-Cak Imin, Atribut PKS Tak Ada di Lokasi
partai demokrat ahy orasi politik manuver politik moeldoko begal partai demokrat pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...