CARITAU MADRID - Hubungan dua klub terbesar di Spanyol, Real Madrid dan FC Barcelona semakin merenggang. Hal tersebut dimulai sejak 'Kasus Negreira' terungkap di publik.
Presiden Barcelona, Joan Laporta memberi klarifikasi soal skandal suap Eks Wakil Presiden Komite Wasit Spanyol, Jose Maria Enriquez Negreira. Dalam kesempatan itu, Laporta menyerang balik pihak-pihak yang menyudutkan Barcelona, salah satunya Real Madrid.
Baca Juga: Madrid Umumkan Kedatangan Kylian Mbappe, Mimpi Jadi Kenyataan
"Real Madrid adalah klub yang secara sejarah diuntungkan oleh putusan arbitrase. Sebuah klub yang dipertimbangkan sebagai tim rezim.
"Harus diingat bahwa, selama tujuh dekade, mayoritas dari presiden dari Komite Wasit merupakan eks rekan, eks pemain, atau eks dari direktur Real Madrid. Selama 70 tahun, orang yang harus menegakkan keadilan di lapangan adalah orang yang berhubungan dengan Real Madrid," terang dia, dikutip situs resmi klub.
Pernyataan Laporta tersebut langsung dijawab dengan 'sindiran' oleh Real Madrid. Los Galaticos mengunggah video kedekatan Barcelona dengan Mantan Diktator Fasis Spanyol, Jendral Francisco Franco.
Real Madrid memperlihatkan kedekatan antara Jenderal Franco dengan Barcelona. Di periode tersebut, Barcelona meraih kejayaan dengan delapan gelar Liga Spanyol dan sembilan trofi Copa Del Rey. Sementara itu, Real Madrid harus puasa gelar La Liga selama 15 tahun.
Tak hanya itu, Franco juga disebut menyelamatkan Barcelona yang diambang kebrangkutan, serta menghadiri peresmian Camp Nou.
Menurut laporan Marca, Real Madrid tidak memiliki rencana untuk menurunkan tangan mereka atau mentolerir setiap gerakan atau pernyataan yang mempertanyakan sejarah atau masa kini klub.
"Kedua klub telah memperjelas bahwa hubungan di antara mereka menjadi lebih tegang dan sulit untuk dipulihkan," tulis Marca, dikutip Rabu (19/4/2023).
Tepatnya, kemunculan kasus tersebut dilatarbelakangi oleh satu-satunya keinginan untuk mengetahui secara mendalam sejauh mana pergerakan kontras Barcelona mampu berjalan.
Terlebih lagi, di Valdebebas ini dianggap sebagai skandal terbesar dalam sejarah sepak bola Spanyol dan direksi Real Madrid tidak ingin namanya dikaitkan dengan apapun.
Mulai sekarang, Real Madrid dan Barcelona akan dianggap sebagai dua klub antagonis, tanpa kompromi dan mengubur pakta non-agresi apa pun, terutama di sistem yunior. (RMA)
Baca Juga: Real Madrid Juara Liga Champions 2023/24, Kalahkan Dortmund 2-0
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...