CARITAU MOSKOW – Rusia sepertinya mulai keteteran melakoni perang panjang melawan Ukraina. Menurut Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, negaranya harus menambah pasukan militernya agar bisa mempertahankan diri.
Rusia, kata Medvedev, memerlukan tambahan pasukan yang terdiri atas gabungan wajib militer dan tentara karier, kata dia saat menjawab pertanyaan dari pengguna jejaring sosial Rusia VK pada Sabtu (25/3/2023).
Baca Juga: Presiden Vladimir Putin Ucapkan Selamat untuk Keunggulan Prabowo-Gibran di Pemilu 2024
"Pasukan militer kita harus lebih besar ... paling sedikit 1,5 juta orang," kata dia.
Apa yang diutarakan Medvedev bukanlah hal baru. Tahun lalu, Presiden Vladimir Putin sudah mengumumkan rencana menambah kekuatan angkatan bersenjatanya dari 1,15 juta menjadi 1,5 juta personel tempur. Beberapa pertemuan tingkat tinggi telah digelar guna membahas masalah ini.
Untuk menambal defisit pasukan, Putin bahkan ‘memaksa’ rakyatnya untuk melakoni wajib militer, yang kemudian dijawab dengan eksodus besar-besaran rakyat Rusia ke luar negeri.
Sementara itu, topik lain yang dibahas Medvedev adalah langkah-langkah mencegah ‘agen asing’ menghasilkan uang di Rusia. Agen asing merujuk kepada orang-orang yang menurut dia kerap menjelek-jelekkan Rusia setelah pindah ke luar negeri.
“Jika ingin tinggal di sana, tinggal saja di sana. Jika Anda ingin memburuk-burukkan Rusia, silakan saja. Namun, Anda tidak bisa menghasilkan uang di Rusia,” kata Medvedev, yang sebelumnya menjabat presiden dan perdana menteri itu.
Parlemen Rusia, seperti dilansir Antara dari Anadolu, telah mengusulkan langkah-langkah memutus akses keuangan orang-orang yang telah meninggalkan negara itu dan mengutuk tindakan Moskow terhadap Ukraina. (FAR)
Baca Juga: Korea Utara Klaim Putin Bersedia Berkunjung Secepatnya ke Pyongyang
perang rusia ukraina rusia kekurangan pasukan dmitry medvedev vladimir putin
Caitlin Halderman: Enaknya Akting Horor, Rambut Be...
Euforia Kemenangan Timnas Atas Korsel, Tim Thomas-...
Wisata Pulau Padamarang dan Pantai Shaka di Kolaka
Dwi Rio Dorong Kualitas Layanan Internet Gratis di...
Menkeu Tanggapi Viral Beli Sepatu Rp10 Juta Kena P...