CARITAU JAKARTA – Mengawai awal pekan pekan kedua bulan Juli 2022, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (11/7/2022) pagi dibuka melemah, di tengah ekspetasi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).
Rupiah dibuka melemah empat poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.983 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu (8/7/20220) Rp14.979 per dolar AS.
Baca Juga: Suku Bunga Rendah Didukung Likuiditas Perbankan yang Memadai
Rupiah tercatat menembus level 15.000 pada 5 Juli 2022, untuk pertama kalinya sejak Mei 2020. Semua mata uang, termasuk mata uang negara berkembang serta mata uang utama terdepresiasi lebih dalam tahun ini
Sejak awal tahun hingga Jumat kemarin, rupiah telah terdepresiasi sebesar 5,2 persen year-to-date (ytd) terhadap dolar AS.
"Dolar AS dalam tren penguatannya di tengah pasar yang mempertimbangkan ekonomi AS menciptakan lebih banyak pekerjaan daripada ekspektasi di bulan Juli," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Senin (11/7/2022).
Data tersebut memperkuat ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lainnya sebesar 75 basis poin pada pertemuan kebijakan Federal Reserve pada akhir bulan ini.
Ekspektasi pasar meningkat terhadap peluang kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 28 Juli 2022 mendatang.
Pelaku pasar pun nampak memilih melakukan aksi beli dolar AS, yang memangkas minat terhadap aset-aset berisiko seperti bursa indeks.(HAP)
Baca Juga: Rupiah Makin Tak Berdaya, Tembus Level Psikologis Rp15.800 Per Dolar AS
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024