CARITAU MOSKOW - Rubel Rusia tembus level tertinggi lebih dari dua tahun terhadap euro pada awal perdagangan Selasa waktu setempat, sebelum stabil di dekat penutupan Senin (25/4/2022), dalam seminggu di mana pembayaran pajak mendukung mata uang dan karena investor menantikan penurunan suku bunga yang diharapkan pada Jumat mendatang.
Pada pukul 08.17 GMT, rubel telah menguat 0,3% menjadi diperdagangkan pada 76,90 versus euro, setelah sebelumnya mencapai 75,95, angka terkuat sejak awal Maret 2020. Rubel 0,1% lebih kuat terhadap dolar pada 73,04.
Baca Juga: Tiga Negara ASEAN Ini Sepakati Transaksi dengan Uang Lokal, Bagamaina Nasib Dolar?
Aktivitas perdagangan tetap tenang dan agak tidak menentu dibandingkan dengan tingkat yang terlihat sebelum 24 Februari, ketika Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina.
Pergerakan rubel secara artifisial dibatasi oleh kontrol modal yang diberlakukan oleh bank sentral, dan ekonomi menghadapi inflasi yang melonjak, pelarian modal dan risiko kemungkinan gagal bayar utang setelah Barat memberlakukan sanksi keras.
Perusahaan-perusahaan Rusia yang akan membayar pajak penghasilan pada Kamis (28/4/2022) akan memberikan dukungan tambahan kepada rubel minggu ini, kata analis Promsvyazbank.
Tetapi periode pembayaran untuk pajak ekstraksi mineral Rusia berakhir pada Senin, yang dapat membatasi kenaikan rubel. Pembayaran pada April mungkin telah mencapai rekor baru, menurut perkiraan analis.
"Selama minggu ini, penjualan mata uang asing oleh eksportir setelah pelonggaran kontrol mata uang baru-baru ini praktis dapat berakhir dan rubel, mungkin, akan berada di bawah tekanan," kata Sberbank CIB, seperti dikutip dari Antara.
Pasar juga melihat ke depan untuk keputusan suku bunga pada Jumat (29/4/2022). Bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga utamanya sebesar 200 basis poin menjadi 15% ketika mencoba untuk merangsang lebih banyak pinjaman dalam perekonomian dalam menghadapi inflasi yang tinggi, jajak pendapat Reuters menunjukkan.
Suku bunga yang lebih rendah mendukung perekonomian melalui pinjaman yang lebih murah tetapi juga dapat mengipasi inflasi dan membuat rubel lebih rentan terhadap guncangan eksternal.
Indeks saham Rusia naik. Indeks RTS berdenominasi dolar terangkat 3,0% menjadi 969,6 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel naik 2,8% menjadi 2.247,9 poin. (IRW)
Baca Juga: Bahas Kesepakatan Laut Hitam, Erdogan Buka Komunikasi dengan Volodymyr Zelenskyy
rubel rusia dolar as usd indeks saham bursa rusia konflik ukraina euro
Ratusan Rumah Terendam Banjir di Jambi
Pasca Pemilu 2024, DKPP Kebanjiran Aduan dengan An...
Persiapan Pesawat Angkutan Haji Tahun 2024
Airin Ikuti Penjaringan Bacagub Banten
PN Tangerang Diminta Segera Putus Perkara Sengketa...