CARITAU JAKARTA - Tagar "tahlilan" ramai di Twitter. Awalnya, pegiat media sosial Roy Suryo menggunggah sebuah postingan melalui akun twitternya soal aksi solidaritas untuk Ade Armando (AA).
"Kalau @WantimpresRI sudah mempublikasikan Foto BEZUK (tetapi kemudian DIHAPUS). Apakah sudah ada foto-foto TAHLILAN?," kata Roy mengawali cuitannya, seperti dikutip Jumat (15/4/2022).
Baca Juga: Suara PSI Meroket, Roy Suryo Desak Polri Gelar Audit Forensik Sirekap KPU
Dalam postingan itu, Roy juga melampirkan sebuah gambar undangan acara "tahlilan" bagi kesembuhan Ade Armando yang masih dirawat insentif di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta Selatan.
Tertulis pada gambar tersebut, TAHLILAN, DOA DAN SOLIDARITAS UNTUK ADE ARMANDO.
Postingan itu banyak menuai komentar. Ada netizen mempertanyakan kenapa acaranya dinamakan "tahlilan" karena lazimnya itu dilakukan hanya bagi orang yang telah meninggal.
Namun, beberapa menit setelah postingan pertama, Roy Suryo menyampaikan sebuah klarifikasi. Ternyata, kata "tahlilan" pada gambar undangan acara itu merupakan hasil editan. Ia juga menyertakan dua gambar undangan acara yang telah diedit dan gambar aslinya.
"Ha ha ha ... Ternyata ada yang MENGEDIT Ajakan tersebut ya?Aslinya TANPA kata "TAHLILAN". (Rada2 "gimana" yang mengedit, lho ya). Ya sudah kalau begitu, Semoga Ybs segera sembuh," tulis Roy Suryo.
Seorang netizen menanggapi postingannya tersebut, "hapus om," cuit @AnyQn***. Roy membalas, "He he he ... I know, "Face Recognition" saja bisa salah kok, ini juga sudah direvisi".
Menurut Roy Suryo, polisi saja bisa salah melakukan identifikasi dengan teknologi pengenalan wajah (face recognition) terhadap terduga pelaku pemukulan kepada Ade Armando. Hasil “face recognition” itu bahkan telah diumumkan ke publik, namun akhirnya diklarifikasi salah.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya pada Selasa (12/4/2022), telah mengumumkan terduga pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando. Ada enam orang yang menjadi tersangka. Polisi bahkan yakin telah menangkap orang yang tepat karena dibantu teknologi “face recognition”.
Namun, pada akhirnya, Polda Metro Jaya meralat salah satu terduga pelaku yaitu Abdul Manaf yang disebutkan sebelumnya, adalah orang yang salah. Abdul jauh berada dari lokasi yaitu di Karawang saat pengeroyokan terhadap Ade Armando terjadi di kawasan gedung DPR/MPR. (IRW)
Baca Juga: Soal Roy Suryo Bakal Lapor Polisi Soal Tudingan Tukang Fitnah, Ini Kata Hasyim Asy'ari
roy suryo tahlilan ade armando face recognition kasus pengeroyokan
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024