CARITAU SURAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) No. Urut 2, Gibran Rakabuming Raka merespon adanya film 'Dirty Vote' yang membahas kecurangan struktur sejumlah pihak jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Adapun, film yang disutradarai Dandhy Dwi Laksono itu menampilkan tiga Pakar Hukum Tata Negara, yakni Feri Amsari, Bivitri Susanti dan Zainal Arifin Mochtar.
Ketiganya kompak menilai adanya kecurangan secara terstruktur dan masif yang dilakukan oleh pemerintah dan sejumlah kelompok lainnya untuk memenangkan Capres-cawapres di Pilpres 2024.
"Saya belum nonton, terima kasih atas masukannya ya," kata Gibran di Surakarta, dikutip Senin (12/1/2024).
Hingga berita ini diturunkan pada pukul 15.30 WIB, tercatat film yang diunggah pada Minggu (11/1/2024) telah ditonton oleh 4,7 juta penonton di YouTube.
Putra sulung Presiden Jokowi itu juga santai menanggapi apakah film tersebut merupakan gambaran kecurangan yang dilakukan oleh kubunya.
"Ya kalau ada kecurangan. Silahkan, nanti dibuktikan dan dilaporkan," tambah dia.
Ditanya soal film 'Dirty Voice' akan merugikan dirinya dan pihaknya, Gibran menegaskan biasa saja.
"Saya belum nonton, jadi biasa aja," tegas dia.
Sebelumnya, sejumlah pihak ikut merespon dengan tayangnya film Dirty Voice ini. Di mana, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran lewat Wakil Ketua TKN, Habiburokhman menyebut film tersebut berisikan fitnah, kebencian dan tidak ilmiah.
“Sebagian besar yang disampaikan dalam film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang sangat asumtif, dan sangat tidak ilmiah,” kata dia kepada sejumlah wartawan di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jaksel, Minggu (11/2/2024).
Di sisi lain, Timnas AMIN justru memberikan tanggapan positif. Mereka menyebut film dokumenter secara terang benderang mengungkap kecurangan dalam Pemilu 2024. Ia pun mengiyakan hal itu bisa terjadi.
“Bahwa memang telah terjadi kecurangan yang luar biasa. Sehingga Pemilu ini tidak bisa dianggap baik-baik saja,” kata Juru Bicara Timnas AMIN, Iwan Tarigan dalam keterangannya, Senin (12/2/2024).
Iwan melanjutkan, film Dirty Vote bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk memperlihatkan kotornya politisi-politisi memainkan demokrasi.
“Film dokumenter ini memberikan pendidikan kepada masyarakat bagaimana politisi kotor telah mempermainkan publik hanya untuk kepentingan golongan dan kelompok mereka,” terangnya. (RMA/IRN)
Dirty Vote dokumenter dandhy dwi laksono calon wakil presiden nomor urut 2 gibran rakabuming raka pemilu 2024 pilpres 2024 cari presiden
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...