CARITAU KUPANG - Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur kembali mengalami tiga kali aktivitas vulkanik pada Senin (15/1/2024). Terkini, gunung tersebut meluncurkan awan panas sejauh 1.500 meter ke arah utara.
"Update erupsi G. Lewatobi laki-laki Senin 15 Januari 2024. Teramati Awan Panas Guguran pukul 13:21 WITA sejauh 1.500 meter ke arah utara. Status gunung Awas (Level IV)," tulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Senin (15/1/2024).
Baca Juga: Gunung Ibu Tercatat Erupsi Selama 68 Detik, Lontara Abu Vulkanik Mengarah ke Barat
Sebelumnya Petugas Pengamatan Gunung Lewatobi Laki-laki, Anselmus Bobyson Lamanepa juga melaporkan aktivitas gunung tersebut pada pukul 06:00 - 12:00 WITA.
Di mana gunung berketinggian 1.584 Mdpl itu terlihat mengeluarkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 300-700 meter. Dalam situasi tersebut, cuaca cerah hingga berawan angin lemah ke arah utara dan timur laut.
Sementara di pukul 00:00 - 06:00 WITA, Gunung Lewotobi Laki-laki juga teramati asap kawah utama berwarna kelabu dan cokelat dengan intensitas tebal tinggi sekitar 500-700 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah utara dan timur laut.
Imbauan PVMBG
PVMBG menyarankan adanya rekayasa jalan pada area yang masuk wilayah rekomendasi di sekitar Gunung Api Lewotobi Laki-laki. Larangan beraktivitas untuk tersebut untuk menghindari pergerakan aliran Awan Panas Guguran (APG) gunung tersebut.
"Kami koordinasi untuk buka tutup jalan, antisipasi ketika awan panas mengalir ke utara timur laut itu menjalar lebih dari satu kilometer atau batas rekomendasi kami," kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele Raja di Wulanggitang, Flores Timur, Senin (15/1/2024).
Berdasarkan rekomendasi PVMBG, jalan raya di sekitar Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, masuk dalam radius lima kilometer yang menjadi daerah larangan beraktivitas.
Namun pergerakan aliran piroklastik awan panas masih sejauh satu kilometer dan terpantau belum melebihi batas rekomendasi, sehingga aktivitas lalu lintas pada Jalan Trans Flores itu belum ditutup.
Meski demikian, kata Zakarias, arah aliran APG telah bisa diprediksi sesuai peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) yakni ke arah utara-timur laut. Tapi jauhnya aliran belum bisa diprediksi karena bergantung pada volume lava, kemiringan lereng, dan kekentalan (viskosital) dari lava itu.
Oleh karena itu antisipasi rekayasa jalan itu, lanjutnya, harus dilakukan apabila jarak luncuran APG semakin jauh melebihi rekomendasi. Hal ini pun telah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian khususnya Polsek Wulanggitang.
"Yang kami pantau terus sekarang itu jauh pergerakannya. Sekarang satu kilometer, kita lihat besok. Kalau bergerak makin panjang jadi dua sampai tiga kilometer terpaksa kami harus tutup jalan, karena arahnya sudah bisa kami prediksi," ucapnya. (RMA)
Baca Juga: PVMBG Catat Jarak Luncur Aliran Lava Gunung Lewotobi Capai 3 Km
Pembentangan Bendera Merah Putih di Kota Jayapura
Kecelakaan Mobil Dengan Kereta Api di Klaten
Integrasi Papua 61 Tahun, Pemkot Jayapura Bentangk...
Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Bersama Masuk...
Manasik Calon Haji Boyolali