CARITAU JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Agree sebagai platform agrobisnis yang berada di bawah payung Leap-Telkom Digital (Leap), tengah berupaya mendigitalisasikan usaha budi daya rumput laut di NTT.
Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid menjelaskan ini sebagai upaya mempercepat digitalisasi yang ekonomis dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, salah satunya melalui kerja sama antara Agree dengan Organisasi Perburuhan Internasional atau International Labour Organization (ILO) untuk mengimplementasikan teknologi digital bagi ekosistem rantai nilai rumput laut di wilayah Sumba Timur, NTT.
Baca Juga: Polisi Tangkap Dua Remaja Curi Laptop di Sikka NTT
“Kualitas rumput laut di Indonesia khususnya di NTT cukup digemari dan menjadi komoditas pertanian yang diekspor ke berbagai negara. Oleh karena itu, melalui platform Agree yang telah bekerja sama dengan ILO, petani rumput laut di NTT bisa memanfaatkan teknologi digital agar hasil panennya semakin meningkat,” kata Muhamad Fajrin Rasyid dalam keterangan pers, Selasa (29/8/2023).
Sebagai langkah awal, platform Agree diterapkan pada salah satu mitra ILO yaitu PT Algae Sumba Timur Lestari (ASTIL) yang merupakan perusahaan agribisnis milik Pemerintah Kabupaten Sumba Timur. ASTIL memanfaatkan layanan Agree Traceability Hulu-Hilir sebagai upaya mendigitalisasikan rantai pasok rumput lautnya.
Agree Traceability Hulu-Hilir dapat membantu dalam memantau dan mencatat setiap tahapan budi daya rumput laut, seperti pemeliharaan, pengolahan, dan distribusi produk.
"Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting bagi penciptaan lapangan kerja di Indonesia dan menjadi salah satu prioritas bagi ILO dalam program Pekerjaan Layak Nasional,” kata Project Manager Promise II Impact ILO, Djauhari Sitorus.
Bagi Provinsi NTT, rumput laut adalah sektor yang menyerap tenaga kerja dan salah satu komoditas utama. Karena itu, pihaknya antusias dapat bermitra dengan Agree dalam mendukung penguatan ekosistem rumput laut di NTT melalui pemanfaatan teknologi digital.
Agree juga akan mengirimkan Field Assistant (FA) untuk melakukan sosialisasi dan pencatatan, sebagai bentuk pembinaan berkelanjutan dari kegiatan ILO yang sebelumnya telah mendatangkan ahli dan tim dari luar negeri untuk memberikan pelatihan kepada para petani rumput laut di NTT.
Berbagai upaya yang dilakukan Telkom melalui Agree dan kerja sama dengan ILO, merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan ekonomi di NTT.
Melalui pemanfaatan Agree, selama tiga bulan terakhir transaksi antara petani dan ASTIL berhasil meraup nilai transaksi lebih dari Rp12 miliar secara kumulatif.
Usaha budi daya rumput laut menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar masyarakat pesisir di NTT.
Dengan menggunakan teknologi digital yang ada di platform Agree, para pelaku budi daya rumput laut di NTT dapat meningkatkan hasil panennya dengan melakukan monitoring dan analisis kualitas produk. Tak hanya itu, Agree juga memudahkan komunikasi dan transaksi para petani cukup lewat satu platform saja.
"Kehadiran Agree bertujuan agar produksi rumput laut di NTT semakin meningkat sehingga berdampak langsung terhadap kesejahteraan dari para petani rumput laut. Kami berharap ke depannya Agree dapat melayani seluruh kawasan di Indonesia, sehingga kesejahteraan petani Indonesia akan semakin meningkat," kata Fajrin.(HAP)
Baca Juga: Polda NTT Sidik Enam WNA China yang Terdampar di Perairan Kupang
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...