CARITAU JENIN - Pemukim Israel kembali melakukan penyerangan terhadap warga Palestina beserta properti mereka di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat.
Dilansir dari kantor berita Palestina WAFA, sekelompok pemukim yang dikawal pasukan Israel melempari mobil warga Palestina dengan batu dekat desa Ein al-Beida di Tepi Barat timur. Insiden serupa juga dilaporkan di Kota Tulkarem barat di Tepi Barat utara, dan menyebabkan banyak mobil warga Palestina rusak.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Pembunuhan Ismail Haniyeh Tidak Bisa Ditoleransi
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang bayi yang terluka selamat dari serangan tersebut ketika ambulans yang membawanya ke rumah sakit diserang para pemukim.
Serangan lainnya juga dilaporkan di sejumlah daerah dekat Kota Nablus dan Salfit di Tepi Barat utara. Di sana para pemukim menembaki warga Palestina dan properti mereka tanpa laporan adanya korban luka, sebagaimana dilaporkan Antara, dikutip Minggu (9/7/2023) .
Ketegangan di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat memuncak dalam beberapa bulan terakhir di tengah kegencaran penyerbuan Israel terhadap kota-kota Palestina.
Sebelumnya, pada Senin (3/7) pasukan Israel meluncurkan serangan terbesar mereka di Kota Jenin dalam lebih dari 20 tahun, termasuk terhadap kamp pengungsi. Sebanyak 12 warga Palestina termasuk lima anak, tewas dalam serangan tersebut, menurut pernyataan Kemenkes.
Menurut pernyataan tersebut, lebih dari 192 warga Palestina tewas di tangan pasukan Israel sejak awal tahun ini. Sementara, sedikitnya 26 warga Israel juga tewas di berbagai serangan selama periode yang sama.
Dana Darurat PBB
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta dana tambahan dari negara anggotanya untuk 2 juta lebih warga Palestina saat memperkirakan kebutuhan mendesak pascaserangan mematikan Israel di kamp pengungsi di Kota Jenin di wilayah Tepi Barat yang diduduki.
"Akibat kerusakan infrastruktur yang signifikan, seluruh kamp tidak memiliki air dan beberapa warga kehilangan tempat tinggal," kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq kepada wartawan pada Jumat (7/7).
"Menurut taksiran mitra-mitra organisasi kemanusiaan kami, lebih dari 100 rumah kehilangan akses ke sistem saluran pembuangan," ujarnya.
Farhan mengatakan PBB akan berfokus pada perbaikan air dan jaringan saluran pembuangan dalam beberapa hari ke depan, selain menyediakan bantuan mendesak makanan dan uang tunai serta dukungan psikososial, terutama untuk anak-anak.
"Mitigasi untuk senjata yang tidak meledak juga menjadi prioritas," katanya.
"Untuk mendukung upaya ini, kami mendesak negara-negara anggota untuk menambah dana mereka untuk aksi tanggap kemanusiaan," tambahnya.
Rencana tanggap kemanusiaan PBB untuk wilayah-wilayah pendudukan Palestina hanya didanai 20 persen.
Sementara itu, Koordinator Kemanusiaan untuk Wilayah Pendudukan Palestina Lynn Hastings juga mengabarkan kondisi terkini di Jenin ke Dewan Keamanan PBB.
Dewan beranggotakan 15 negara itu menggelar rapat tertutup pada Jumat untuk membahas serangan mematikan Israel di Jenin.
Militer Israel mundur dari Kota Jenin pada Rabu pagi, yang menyudahi operasi militer terbesar mereka di Jenin dalam lebih dari 20 tahun.
Sedikitnya 12 warga Palestina, termasuk lima anak, tewas dan lebih dari 140 lainnya terluka dalam penyerbuan tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Aksi Israel di Jenin dimulai sejak Senin dan meninggalkan jejak kehancuran di seluruh wilayah Tepi Barat, dengan puluhan rumah, kendaraan, toko dan jalur utilitas hancur. (IRN)
Baca Juga: Houthi Sebut 64 Kapal yang Tidak Terkait Israel Diizinkan Melintas di Laut Merah
israel palestina tepi barat pendudukan israel serangan udara kamp jenin oki indonesia
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...