CARITAU JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir memberikan respon ikhwal polemik antara Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji dengan Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll dan Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares soal pemanggilan pemain Timnas U-23. Dia menjelaskan, pihaknya tidak otoriter perihal pemanggilan pemain ke Timnas.
"Kami ini kan tidak mau PSSI yang sekarang itu otoriter. Kami sangat terbuka dan transparan, dan memang kalender AFF U-23 dan Asian Games tidak masuk kalender besar kami," kata Erick di Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Baca Juga: Erick Thohir Beri Sinyal Positif Perpanjang Kontrak Shin Tae-Yong
Kendati demikian, Erick menegaskan bahwa dirinya tidak berkenan dengan sikap sejumlah pelatih klub yang meremehkan Timnas.
Dia menuturkan, seharusnya setiap pelatih di klub tidak menahan pemainnya berkiprah di Timnas. Pasalnya, masing-masing klub telah diberikan kemudahan untuk memboyong enam legiun asing.
"Tentu konteksnya mengenai pemain yang ditahan klub. Kalau pemainnya mau ya kenapa klub tahan? Apalagi PSSI saya rasa sudah kasih fleksibilitas jumlah pemain asing ditambah.
"Saya tidak berkenan ketika para pelatih yang ada di Indonesia ini meremehkan timnas. Saya yakin para pemilik klub, orang Indonesia. Jadi mereka pasti Merah Putih, kalau enggak ya investasi di luar negeri," tegas dia.
Dia berharap, permasalahan antara Timnas dan klub soal pemanggilan pemain tidak berlarut-larut. Sebab, hal tersebut seakan memperlihatkan bobrok pesepakbolaan Indonesia di mata dunia.
"Saya rasa hal ini tak perlu jadi ribut besar. Masa jadi polemik tontonan dunia. Malu lah kita sebagai bangsa ini masa sering menyalahkan. Itu-kan dinamika saja," tutupnya. (RMA)
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia Bungkam Vietnam Tiga Gol Tanpa Balas
Polda Sumut Temukan Ladang Ganja Lima Hektare Berk...
Akses Darurat Melintasi Cagar Alam Lembah Anai
Kepala Kantor OBU Merauke Tersandung Kasus KDRT, K...
JK Bingung Kenapa Eks Dirut Pertamina Karen Agusti...
Perjalanan 40 Bhikkhu Thudong Menuju Borobudur