CARITAU JAKARTA - Pengamat politik dari Kedai Kopi, Hendri Satrio menyoroti pernyataan Presiden Jokowi yang mengaku mengantongi sejumlah informasi yang berkaitan dengan internal partai politik peserta Pemilu 2024. Presiden Jokowi mengaku mendapatkan informasi perihal partai itu melalui catatan yang disampaikan BIN, Polri, TNI hingga BSSN.
Baca Juga: Bawaslu Kawal Penertiban Alat Peraga Kampanye di Bandung
Diketahui, pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Sekretariat Nasional Jokowi yang di gelar di Bogor, Jawa Barat,
Berkaitan dengan hal itu, pria yang akrab disapa Hensat itu menilai, bahwa pernyataan Presiden Jokowi itu bermaksud menyampaikan pesan kepada tiga (3) kelompok besar.
Hensat menuturkan tujuan pernyataan tersebut disampaikan kepada kelompok pertama yakni relawan dalam rangka untuk memberikan upaya keyakinan kepada relawan bahwa dirinya masih bisa memimpin gerbong dalam rangka mengisi kontestasi Pemilu 2024.
Menurut Hensat, hal itu harus dilakukan Jokowi, dalam rangka memberikan bargaining politik kepada relawan agar tidak buru-buru berpindah haluan dukungan kepada pihak lain diluar dari arahan nya.
“Pertama, adalah kepada relawan Jokowi tentunya karena itu acara relawan. Jokowi ingin menyampaikan pesan dengan informasi yang dia miliki dari berbagai aparat itu dia masih bisa diandalkan memimpin relawan," kata Hensat dikutip Senin (18/9/2023).
"Dia masih bisa diandalkan sebagai panutan para relawan. Jadi relawan jangan buru-buru pindah kepada para capres ataupun ketua umum partai politik tertentu," sambung Hensat.
Disisi lain, Hensat melihat, pernyataan tersebut merupakan bentuk representasi sikap Presiden Jokowi yang menggambarkan bahwa sosoknya ditengarai belum siap untuk melepas sebuah kekuasaan yang selama ini digenggamnya.
"Ini tentang keinginan dia melepas kekuasaan. Nampaknya dia masih belom siap”, katanya.
Adapun menurut Hensat, selain kepada relawan, maksud pidato Jokowi tersebut juga ditujukan kepada para Ketua Umum partai politik peserta Pemilu 2024 dengan maksud memberikan upaya gertakan kepada para pimpinan elit parpol.
"Seakan dia ingin sampaikan agar para ketum parpol itu jangan bermanuver sendiri, karena Pak Jokowi masih punya informasi yang mereka semua tidak tahu. Jadi ini soal bagaimana dia memastikan kekuasaan ini masih dia miliki dan itu disampaikan kepada para ketum parpol. Sehingga ini bentuknya sedikit banyak seperti peringatan keras,"tutur Hensat.
Lalu, Hensat mengungkapkan, pernyataan yang disampaikan Presiden Jokowi ditengarai juga ditujukan kepada rakyat secara umum yang menggambarkan pesan bahwa bahwa dirinya adalah sosok yang masih bisa dipercaya dalam menentukan siapa yang menjadi penerusnya kelak.
“Yang terakhir tentu kepada rakyat, seakan ingin menyampaikan “saya ini masih presiden yang berkuasa dan kekuatan informasi masih saya miliki, jadi percaya dengan apa yang saya pilihkan, percaya pada cawe-cawe saya” kira-kira seperti itu”, imbuhnya.
Hensat menambahkan, secara keseluruhan, pernyataan Presiden Jokowi dapat dimaknakan sebagai bentuk manifestasi unjuk gigi kepada seluruh elemen bangsa bahwa dirinya masih memiliki kekuatan untuk menyambut Pilpres 2024.
Bagi Hensat secara garis besar apa yang disampaikan Jokowi adalah sebuah bentuk unjuk kekuatan informasi yang dimiliki seorang kepala negara kepada seluruh elemen bangsa.
“Nyatanya tentu dia punya informasi tersebut karena dia presidennya dan itu tidak perlu lagi diucapkan karena kita semua mengetahuinya. Namun dia hanya ingin menegaskan bahwa sebelum ada presiden yang baru, tetap presiden anda adalah Joko Widodo”, tandas Hensat. (GIB/IRN)
Baca Juga: Politisi PKS Endus Adanya Tekanan Hentikan Kasus Pelanggaran Gibran di CFD
hendri satrio kedai kopi pengamat politik presiden joko widodo Informasi Intelijen bssn pemilu 2024 pilpres 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...