CARITAU JAKARTA – Presiden Joko Widodo mendesak PSSI untuk memberhentikan sementara BRI Liga 1 terkait Tragedi Kanjuruhan. Ia meminta harus ada evaluasi menyeluruh di kompetisi tanah air.
"Saya perintahkan pada Menpora, Kapolri, dan Ketum PSSI untuk evaluasi secara menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepakbola dan prosedur keamanannya," tegasnya lewat Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Baca Juga: Jelang Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Laga Arema vs PSS Diawali dengan Mengheningkan Cipta
Selain itu, Jokowi mendesak Kapolri untuk turun tangan melakukan investigasi terhadap seluruh yang terlibat dalam pertandingan tersebut. Ia juga meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jatim untuk memantau kondisi korban.
"Saya meminta Menkes dan Gubernur Jatim untuk memonitor khusus layanan medis untuk korban agar dapatkan layanan terbaik," jelasnya di Youtube Sekretariat Presiden.
Adapun, Jokowi turut menyampaikan duka cita mendalam, serta mengaku prihatin atas peristiwa yang terjadi di Malang tersebut.
“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang di Tragedi Kanjuruhan. Saya menyesalkan dan berharap ini tragedi terakhir sepakbola di tanah air," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisan Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menyebut 127 orang meninggal dunia dalam kerusuhan suporter pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/22) malam.
"Kejadian tersebut telah membuat 127 orang meninggal, dua di antaranya anggota Polri," kata Afinta dalam jumpa pers di Malang, Minggu (2/10/2022).
Selain itu, pihaknya mencatat ada 180 orang lainnya yang sedang dirawat di sejumlah rumah sakit. Dugaan sementara, para korban terinjak-injak supporter lain, serta mengalami sesak nafas akibat semprotan gas air mata.
Peristiwa itu berawal saat sejumlah suporter Arema memasuki lapangan usai menelan kekalahan 2-3 dari Surabaya.
Kerusuhan pun tak terelakkan, para suporter merusak dan membakar sejumlah mobil polisi dan merusak fasilitas stadion. Petugas keamanan sempat berusaha mencegah kerusuhan tersebut.
Segala upaya dilakukan aparat keamanan untuk mencegah kerusuhan suporter, seperti halnya menembakkan gas air mata ke arah tribun. Namun berdampak besar karena membuat suporter berdesak-desakan hingga sesak nafas, pingsan dan meninggal dunia. (RMA)
Baca Juga: Ekspedisi Lintas Stadion Jalur Pantura Malang-Jakarta
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...