CARITAU MALANG - Perwakilan pendukung Arema FC atau Aremania lakukan audiensi dengan penyidik dari Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk menagih perkembangan penanganan perkara tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan meninggalnya 135 orang pada Oktober lalu.
"Kami dari unsur Aremania Kabupaten Malang yang kebanyakan di TKP, korban terbanyak di Kabupaten Malang yakni 77 orang. Tujuan kami ini menanyakan progres penanganan perkara," kata perwakilan suporter Arema Kabupaten Malang, Zulham Ahmad Mubarrok, di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (28/11/ 2022).
Dalam audiensi tersebut, perwakilan Aremania yang ditemui oleh Dirreskrimum dan Dirintelkam Polda Jatim menyampaikan sejumlah poin tuntutannya. Poin pertama yakni, Aremania meminta adanya penambahan tersangka, yang mana menurut mereka, enam tersangka yang telah ditetapkan belumlah cukup.
Mendapatkan banyak penjelasan dari pihak Kepolisian, Aremania juga menuntut adanya penanganan yang lebih transparan, agar tidak hanya menjadi konsumsi internal kepolisian, tapi juga media massa dan publik Malang Raya yang menanti perkembangan perkara ini.
"Sebenarnya konstruksi perkara ada dua, kami berharap dari federasi ini lebih diutamakan karena mereka yang lebih bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pertandingan. Harusnya mereka punya independensi dalam pengelolaan pertandingan yang chaos ini," tuturnya dilansir dari Antara.
Konstruksi kedua, kata dia, dari kepolisian. Sebab bagaimanapun pelaku penembakan gas air mata belum pernah terjawab sampai sekarang, termasuk penanganan perkara mereka di internal.
"Hari ini sudah lengkap sekali informasi nya. Kami mendapat informasi bahwa ada proses etik dan ini yang kami ingin paham, sebenarnya mereka yang menembak diapakan. Ini kami tunggu, semoga akan ada jawaban. Treatment sudah ada, 'ABC'-nya sudah ada, tinggal kejelasan yang belum kami dapatkan sampai hari ini," ujarnya.
Dari pertemuan tersebut, Zulham mengungkapkan bahwa penyidik telah melengkapi berkas perkara pada tanggal 21 November. Pihaknya berharap Kejaksaan Tinggi Jawa Timur bisa segera memproses untuk kemudian disidangkan.
"Karena Aremania menunggu fakta yang hanya bisa dibuka di persidangan. Perkara ini akan sangat jelas di persidangan. Sampai sekarang belum jelas. Padahal semua menunggu," ucapnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol. Dirmanto menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 20 anggota kepolisian yang sudah dilakukan proses secara etik.
"Kami menunggu bagaimana proses sidang di pengadilan. Kami tunggu hasilnya bagaimana, jadi polisi tidak salah dalam penjatuhan hukuman di kode etik nanti. Yang pasti mereka sudah tidak jabatan di Polda Jatim," katanya. (IRN)
Baca Juga: Jelang Semifinal, Jurgen Klinsmann: Korea Selatan Tim yang 'Lapar' Juara
arema fc uefa tragedi kanjuruhan sepak bola liga 1 aremania audiensi tersangka kasus kanjuruhan kepolisian polda malang
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...