CARITAU JAKARTA - DPRD Provinsi DKI Jakarta kembali mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk mengubah nama Jalan Kebon Sirih menjadi nama mantan Gubernur Ali Sadikin. Permohonan ini disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat rapat paripurna DPRD DKI Jakarta dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-496 Jakarta pada Kamis (22/6/2023) pagi.
Prasetyo mengatakan, permohonan ini merupakan usulan ketiga atau sejak HUT ke-496 Jakarta pada 2021 lalu. Saat itu, Prasetyo juga meminta untuk mengabadikan nama Ali Sadikin sebagai nama jalan, di forum resmi DPRD DKI Jakarta.
Baca Juga: Sukses Geser PDIP, PKS Tempati Posisi Ketua DPRD DKI
“Mengulangi apa yang pernah saya sampaikan, pada Hari Ulang Tahun ke-496 Jakarta, bahwa Bapak H. Ali Sadikin adalah tokoh yang sangat berjasa dalam perjuangan Jakarta,” kata Prasetyo dalam rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Menurutnya, Ali Sadikin merupakan figur yang berperan memodernisasi Ibu Kota Jakarta. Bahkan Jakarta sebagai kota metropolitan saat ini, salah satunya ada jasa Ali Sadikin.
“Untuk itu, dalam mengenang dan menghormati jasa beliau, saya mengimbau serta meminta kepada eksekutif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar nama H. Ali Sadikin diabadikan menjadi nama jalan, menggantikan Jalan Kebon Sirih,” jelasnya.
Selain itu, Prasetyo juga juga menyarankan agar nama H. Ali Sadikin diabadikan di gedung Blok G Pemprov DKI Jakarta dengan nama Graha Ali Sadikin, atau Pendopo Ali Sadikin.
Atas dasar itulah, Prasetyo berharap kepada Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) sebagai landasan perubahan nama Jalan Kebon Sirih. Perubahan nama itu dapat dimulai dari perempatan Jalan Abdul Muis sampai dengan perempatan Jalan Menteng Raya, seberang Tugu Patung Tani.
Di bawah kepemimpinan Ali Sadikin pada 1966-1977, kata dia, Jakarta megalami banyak perubahan karena berbagai proyek pembangunan hasil buah pikirannya. Mulai dari Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat; Kebun Binatang Ragunan Jakarta Selatan; Taman Impian Jaya Ancol Jakarta Utara; Proyek Senen Jakarta Pusat; Pelestarian budaya Betawi di Kawasan Condet Jakarta Timur.
Selain itu, Ali Sadikin juga mewarisi kegiatan yang setiap tahun digelar di Jakarta yaitu Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Purnawirawan TNI AD jenderal bintang tiga itu juga, memperbaiki sarana transportasi dengan mendatangkan banyak bus kota, menata trayek hingga menyiapkan halte.
“Di bawah kepempinannya, Jakarta berulang kali menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) yang mengantarkan kontingen DKI Jakarta menjadi juara umum berkali-kali,” imbuhnya.
“Jadi, jakarta pada masa kepemimpinan beliau (Ali Sadikin) banyak keberhasilan yang dirasakan oleh masyarakat. Lalu kurang berjasa apa lagi, sampai akhirnya nama beliau belum diabadikan sebagai nama jalan,” lanjut Prasetyo.
Berkembang Pesat
Jakarta merupakan barometer kondisi Indonesia, baik dari segi ekonomi, politik sosial budaya maupun keamanannya. Di masa sekarang dan masa depan, Jakarta juga merupakan kota bisnis di Indonesia.
Jakarta berdiri secara resmi pada tanggal 22 Juni 1527 dan telah mengalami perjalanan sejarah yang panjang/ Daerah ini pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa, Jayakarta dan Batavia.
Setiap tahunnya masyarakat Jakarta merayakan hari ulang tahun kotanya. Perayaan hari ulang tahun Kota Jakarta ini hendaknya tidak hanya menjadi acara seremonial semata, namun harus dimanifestasikan dalam semangat dan perjuangan untuk terus membangun kota Jakarta lebih maju, aman, nyaman, inklusif, dan humanis
“Hal ini tentunya dengan didukung oleh kemajuan teknologi dan informasi yang terus berinovasi secara pesat,” ungkap Prasetyo.
Dia berkata, Kota Jakarta memiliki berbagai keberagaman yang ada seperti suku, etnis dan agama, namun keberagaman tersebut jangan dijadikan sebagai media konflik. Prasetyo menyarankan, keberagaman tersebut hendaknya dapat dijadikan sebagai sarana mengukir berbagai karya dan prestasi untuk kemajuan Kota Jakarta.
“Jakarta memiliki kompleksitas permasalahan yang harus dihadapi dalam pembangunannya. Banyak persoalan membutuhkan penanganan yang serius dan harus diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, seperti penanganan masalah banjir, kemacetan dan lainnya karena sampai saat ini masalah tersebut belum dapat teratasi,” jelasnya.
Prasetyo menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir, Kota Jakarta sudah dapat dilihat berbagai perubahan seperti pada sektor kesehatan, transportasi, infrastruktur dan lain-lain. Kemajuan pesat ini diharapkann mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta.
“Untuk itu, kami mengimbau mari jadikan Jakarta sebagai kota yang baik, bersih dan disiplin, sehingga Jakarta dapat dijadikan sebagai kota yang nyaman untuk di tempati dan dikunjungi oleh semua orang,” pungkasnya. (DID)
Baca Juga: Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Segera Tindaklanjut Evaluasi P2APBD 2022
hut dki ke 494 ketua dprd dki prasetyo edi marsudi dorong eksekutif abadikan nama ali sadikin nama jalan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...