CARITAU MAKASSAR - Massa Aliansi Perjuangan Demokratik terlibat aksi saling dorong dengan petugas kepolisian saat menggelar aksi unjuk rasa peringati hari buruh internasional di Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Senin (1/5/2023) sore.
Dari pantauan Caritau.com di lokasi, terlihat massa terlibat saling gesek dengan petugas kepolisian yang berusaha mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.
Sepanjangan Jalan AP Pettarani pun terjadi kemacetan panjang akibat para massa aksi berusaha memblokasi jalan.
Petugas kepolisian yang berada di lokasi tersebut terus berusaha melakukan pengamanan agar tidak terjadi kemacetan.
Bahkan, beberapa massa unjuk rasa diamankan petugas karena diduga berusaha melakukan perlawanan kepada petugas.
Dalam aksinya, mereka menuntut agar pemerintah mencabut UU Cipta Kerja, Golput pada Pemilu 2024, tarik militer non organik maupun organik dari tanah Papua, bebaskan Victor Yemo dan selurub Tapol Papua.
Kemudian wujudkan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis, wujudkan kesehatan gratis, cabut UU Minerba, sahkan UU PRT, impelementasikan UU TPKS, tolak full day school, tolak penggusuran Bara-barayya.
Tolak reklamasi Pulau Lae-lae, hentikan PHK sepihak, hentikan refresifitas terhadap massa aksi, tolak kenaikan UKT/SPP, cabut KUHP, turunkan harga BBM, hentikan perampasan ruang hidup, implementasikan Permendikbud no 30 tahun 2021, bebaskan massa aksi UU Ciptaker, dan Indonesia ilegal di tanah Papua.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, sebanyak lima orang yang diduga Anarko diamankan.
"Ada rekan-rekan kita dari Papua itu mereka turun (aksi) tidak ada pemberitahuannya. Kemudian Tentunya kita melakukan mereka untuk bubar dengan persuasif. Kemudian ada beberapa yang kita ambil bukan dari kelompoknya mereka. Ini jelas-jelas ada beberapa anarko yang kita buktikan mereka membuat pilox tulisan (di tembok). Itulah yang kita ambil kita amankan," katanya.
Aksi pembubaran secara persuasif dilakukan pihak kepolisian, kata Ngajib, karena massa aksi tidak menyampaikan pemberitahuan untuk melakukan aksi.
"Intinya mereka turun ke lapangan tidak ada pemberitahuan. Sehingga kita punya kewenangan untuk melakukan pembubaran. Tapi bisa kita lihat langsung bahwa pembubaran yang kita lakukan secara persuasif. Kita kasi naik truk untuk kembali ke markas," jelasnya.
Untuk sanksi sendiri terkait beberapa orang yang diamankan, lanjut Ngajib, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan.
"Tentunya kalau ada pidananya langsung kita tindak tegas terhadap anarko itu. Kita amankan saja ada beberapa orang tadi yang patut kita duga mereka anarko karena bukan termasuk dalam kelompok saudara-saudara kita dari Papua," tandansya.
Hingga berita ini diterbitkan, petugas kepolisian berusaha mengevakuasi para massa aksi dan meminta agar massa aksi naik ke mobil Dalmas polisi. (KEK)
massa aksi may day hari buruh internasional gesekan dengan aparat kepolisian makassar kelompok anarko
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...