CARITAU KUALA LUMPUR – Polisi Malaysia menembak mati seorang laki-laki yang menjadi tersangka pembunuh perempuan Warga Negara Indonesia (WNI) di Petaling Jaya, Selangor.

Kepala Polisi Selangor, Hussein Omar Khan CP, mengatakan bahwa pada Rabu (31/1/2024) pukul 17.30 waktu setempat, penggerebekan dilakukan Seksi Kriminal Berat (D9) Kepolisian Selangor di sebuah rumah susun lima lantai, di kawasan Taman Bukit, Subang, Shah Alam, Selangor.

Penggerebekan dilakukan untuk mengungkap kasus pembunuhan dengan luka delapan tusukan terhadap perempuan WNI berusia 19 tahun di Sungai Way, Petaling Jaya, pada Senin (29/1/2024).

Menurut Hussein, saat penggerebekan tersebut, tersangka laki-laki berusia 20-an yang bukan warga negara Malaysia bertindak agresif dan menyerang polisi dengan menggunakan sebilah parang.

Polisi melepaskan tembakan untuk membela diri. Tersangka dipastikan tewas di lokasi kejadian. Turut disita sebuah parang berukuran panjang 28 cm.

“Investigasi dilakukan berdasarkan pasal 307 KUHP,” ujar Hussein.

Pada Senin sekitar pukul 06.30 waktu setempat, Kepolisian Petaling Jaya menerima telepon dari Mers 999 dari pria warga lokal yang menginformasikan menemukan perempuan yang tidak diketahui etnisnya tidak sadarkan diri di dekat tangga apartemen Mentari, di kawasan Desa Mentari, Sungai Way, Petaling Jaya.

Divisi Forensik D10 Kantor Polisi Selangor, tim medis RS Sungai Buloh dan dibantu tim patologi dari Pusat Pengobatan Universitas Malaya telah mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan tubuh korban. Ditemukan luka di bagian leher, dada, dan kedua tangan korban.

Laporan media lokal seperti dirilis Antara menyebutkan, laki-laki tersangka pembunuhan dipercayai sebagai teman lelaki korban. Kepolisian Malaysia masih melanjutkan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Sementara itu, KBRI Kuala Lumpur membenarkan bahwa perempuan yang dibunuh merupakan WNI asal Jawa Timur. Bekerja di Malaysia tanpa memiliki dokumen.

KBRI telah menghubungi keluarga korban di Jawa Timur, dan menyampaikan proses penyelidikan masih berjalan, sehingga jenazah masih belum dapat dipulangkan ke Indonesia.(BON)