CARITAU TEPI BARAT - Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyebutkan, bahwa Israel saat ini kembali berupaya untuk menduduki Tepi Barat sepenuhnya.
"Apa yang terjadi adalah pendudukan kembali sepenuhnya Tepi Barat, apakah itu Area A, atau B atau C," kata Shtayyeh dalam pernyataan resminya, Kamis (8/6/2023).
Baca Juga: Diserang Roket, WFP Hentikan Pengiriman Bantuan ke Gaza Lewat Dermaga Buatan AS
Pada Kamis pagi, pasukan Israel menghancurkan rumah salah satu tahanan Palestina di Tepi Barat.
Rumah tersebut milik Islam Froukh yang dituduh Israel melakukan serangan bom di terminal bus di Yerusalem tahun lalu yang menewaskan dua warga Israel.
Aksi tersebut membuat orang tua Froukh dan empat saudaranya mengungsi.
Shtayyeh menyebut penghancuran rumah oleh Israel sebuah ‘kejahatan keji’ yang menyebabkan seluruh keluarga Froukh kehilangan tempat tinggal.
"Hukuman kolektif ini, yang tidak pernah terjadi dalam sejarah, adalah sebuah upaya pendudukan (Israel) untuk merendahkan moral rakyat kami," ucap Shtayyeh, dilansir dari Antara.
Berdasarkan Perjanjian Oslo 1995 antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, terbagi menjadi tiga bagian yakin Area A, B dan C.
Militer Israel kerap menghancurkan rumah-rumah warga Palestina yang dituding melakukan serangan terhadap warga Israel, sebuah kebijakan yang menuai banyak kecaman dari kelompok HAM sebagai bentuk hukuman kolektif. (IRN)
Baca Juga: Mesir Tolak Rencana Israel Pindahkan Warga Gaza ke Sinai
palestina israel west bank tepi barat pendudukan israel pemukiman israel
Pelatihan Pewarnaan Ecoprint
Jembatan Ambrol di Langkat
Daftar Ulang Peserta Didik Baru di Jawa Barat
Pelatihan Penyelamatan Satwa Liar
Tim Pengawasan Haji DPD RI di Malkag Nilai Pemerin...