CARITAU SURABAYA – PT PLN Nusantara Power (PLN NP) Unit Pembangkitan Gresik berhasil membuktikan kontribusinya dalam perbaikan masalah lingkungan global dengan meraih sertifikat Green Building peringkat GOLD atau emas dengan total nilai 77 dalam kategori Greenship Existing Building atau Gedung Terbangun.
Sertifikat Green Building dengan peringkat emas yang disematkan secara resmi pada Selasa (21/3/2023), merupakan kali pertama di Indonesia untuk perusahaan pembangkitan. Capaian yang menjadikan Gedung Service Building PLN NP UP Gresik menjadi satu dari 60 gedung di Indonesia yang mendapatkan predikat serupa.
Baca Juga: Perbaiki Lampu Suar Kabel Laut, PLN UIT JBM Amankan Penyaluran Listrik Penutupan KTT WWF Bali
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan salah satu kontribusi PLN NP dalam gerakan untuk bumi yang lebih hijau.
"PLN NP UP Gresik telah membuktikan komitmen kami dalam upaya memerangi pemanasan global. Di samping berbagai inovasi yang kami telurkan dalam bidang operasi, kami juga mendukung agar infrastruktur lainnya tetap hijau," kata Ruly.
Menurutnya, PLN NP berkomitmen untuk terus menjalankan bisnis yang berlandaskan pengelolaan lingkungan menuju lebih asri dan lebih hijau.
Indonesia Hanya 60 Gedung
Pemanasan global dan masalah lingkungan telah menjadi alasan utama munculnya green building atau bangunan hijau di Indonesia. Bangunan ekologis ini berkontribusi dalam memecahkan masalah lingkungan global, khususnya di Indonesia.
Predikat green building tidak bisa begitu saja dilekatkan pada sebuah bangunan. Green Building Council Indonesia (GBCI) merupakan pihak yang berwenang melekatkan predikat tersebut kepada sebuah perusahaan sebagai bukti kontribusi perusahaan tersebut dalam mengatasi pemanasan global.
Tolok ukur penyematan green building dilakukan oleh GBCI dengan menggunakan sistem penilaian yang disebut Greenship.
Penilaian Greenship terbagi dari enam kriteria, yaitu Water Conservation, Land Use Efficiency, Energy Efficiency and Conservation, Material Sources and Cycles, Air Quality and Indoor Comfort, serta Build Environment Management.
Semua kelas memiliki tolok ukur tersendiri untuk dievaluasi. Berbeda dengan di Jepang, di mana penilaian untuk green building dinamai CASBEE (Comprehensive Assesment System for Built Environment Efficiency), sementara di Inggris disebut BREEAM (Building Research Establishment Environmental Assesment Method).\
Sampai tahun 2022 di Indonesia, hanya ada 60 gedung yang telah mendapatkan Green Building Certification atau memenuhi kriteria sebagai bangunan hijau dari GBCI. Perinciannya, 22 gedung mendapat peringkat platinum, 35 bangunan menerima peringkat emas, serta tiga bangunan menerima peringkat perak.
Senior Manager UP Gresik, Sidik Wiyono menyampaikan rasa syukurnya atas sertifikat Gold.
"Upaya lain dalam memerangi pemanasan global akan terus kami genjot dan kami maksimalkan, di samping dengan tekad serta komitmen dari karyawan yang bertugas di UP Gresik yang telah terbukti membawa hasil membawa UP Gresik menjadi Green Building di Indonesia," kata Sidik.(HAP)
Baca Juga: Elektrifikasi Pertanian Nganjuk Berdampak Penghematan Biaya Operasional hingga 81%
pln pt pln nusantara power unit pembangkitan gresik green building gold greenship existing building
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...