CARITAU MAKASSAR - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipastikan bakal berkoalisi dengan Demokrat dan NasDem.
Apalagi, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah legowo siapa pun yang akan menjadi pasangan Anies Rasyid Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Pastinya partai berlambang mercy ini tak keluar dari koalisi perubahan.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PKS Sulsel, Arfianto menyampaikan untuk Koalisi Perubahan apapun yang jadi, aspirasi dari salah satu partai pasti akan dihormati.
Baca Juga: Kampanye di Sumut, Prabowo Disambut Meriah Belasan Ribu Warga di Deli Serdang
"Tetapi untuk memastikan siapa akan jadi calon wakil Anies, saya rasa tinggal menunggu deklarasinya karena intensitas pertemuan kecil telah dilakukan untuk kesepahaman," katanya.
Untuk masalah akan ada perpecahan, kata dia, itu sudah sulit terjadi. Intinya semua domain keputusan ada di pusat. Masalah koalisi ini, untuk di Sulsel dukungan yang kuat tetap pada Koalisi Perubahan.
Survei di Sulsel bukan berpatokan pada partainya, tetapi memang kepada figur Anies. Kalau cawapresnya, kayaknya bukan menjadi masalah.
"Secara struktur partai sudah terbentuk dengan baik. Jadi kita tunggu deklarasi Koalisi Perubahan secara nasional baru berjalan hingga ke struktur paling bawah," jelasnya.
Pengamat politik UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammat menilai jau hari audah terlihat komitmen Demokrat dan PKS untuk mengusung capres cawapres yang selaras dengan narasi perubahan dan perbaikan.
"Untuk itu, dari berbagai kemungkinan capres cawapres yang ada, nama pasangan Anies-AHY menjadi yang paling representatif untuk narasi perubahan dan perbaikan. Meskipun PKS juga siapkan kader internal Cawapres," katanya.
Kata dia, kemungkinan mewujudkan pasangan Anies-AHY semakin terbuka. AHY menyatakan tidak mengunci ruang negosiasi untuk mencalonkan dirinya.
Sehingga negosiasi ini menjadi peluang bagi calon mitra koalisi partai, yakni Partai NasDem dan PKS untuk membuat gerbong koalisi Anies-AHY.
"Bahkan, jika NasDem, Demokrat dan PKS bergabung, ini akan membentuk koalisi dengan dukungan partai berjumlah kursi terbesar di banding gerbong koalisi lain," tuturnya.
Dengan begitu, dia menyarankan Partai NasDem harus mengunci Partai Demokrat dan PKS dalam satu ikatan koalisi menuju Pilpres 2024 secepatnya.
"Apalagi sudah bergabung Demokrat. Tinggal bagaimana jika elit NasDem bisa mengunci PKS dalam satu ikatan koalisi. Jangan sampai kehilangan momentum ini," tutupnya. (KEK)
Baca Juga: Cak Imin Sebut Gibran Tantangan Terberat di Debat Cawapres
pks sulsel pks koalisi perubahan anies-ahy pemilu 2024 pilpres 2024 nasdem demokrat
Seleksi Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan di Ban...
Aksi Serentak Bela Palestina di Makassar
Raih Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah 2024, Buk...
Petambak Mulai Produksi Garam di Indramayu
Perkembangan Kunjungan Wisman di Bali