CARITAU UDAIPUR – Polisi India menangkap dua tersangka kasus pembunuhan seorang penjahit beragama Hindu di Udaipur, salah satu destinasi wisata populer di India, yang memicu ketegangan berbau SARA antara komunitas mayoritas Hindu dan minoritas muslim.
Baca Juga:
India hingga Meksiko Dilanda Gelombang Panas Ekstrem, Puluhan Orang Meninggal Dunia
Ketegangan bahkan membuat pemerintah melakukan tindakan keras selama unjuk rasa, serta menutup akses internet.
Tiga pejabat kepolisian senior mengatakan, kedua pria yang ditangkap di negara bagian Rajasthan itu merencanakan pembunuhan di toko korban pada pekan lalu.
"Kami sekarang menangkap dua dalang dan sebelumnya kami telah menangkap dua pria yang melakukan kejahatan mengerikan itu," kata Prafulla Kumar, pejabat polisi senior Udaipur, Sabtu (2/7/2022).
Menurut Kumar, layanan internet secara bertahap sedang dipulihkan meski aparat keamanan terus bersikap waspada.
Pembunuhan terhadap penjahit Hindu dilakukan oleh dua warga minoritas yang kini berada di tahanan. Mereka merekam aksi pembunuhan itu lalu mengunggahnya secara daring.
Disulut Politisi Pemerintah
Para pelaku mengatakan, pembunuhan dilakukan sebagai reaksi atas dukungan korban pada pernyataan politisi pemerintah yang menghina nabi Muhammad SAW.
Sang korban, Kanhaiya Lal Teli, diduga telah memuat unggahan di media sosial yang mendukung Nupur Sharma, mantan juru bicara partai Perdana Menteri Narendra Modi, yang mengeluarkan komentar antiIslam pada Mei 2022.
Pada Jumat, majelis hakim Mahkamah Agung India menyatakan bahwa Nupur Sharma harus meminta maaf kepada seluruh bangsa karena pernyataannya telah memicu ketegangan antarumat beragama dan mengganggu hubungan diplomatik.
Sedikitnya dua demonstran tewas akibat tembakan polisi di India selama protes menentang pernyataan Sharma.
Sementara di Afghanistan, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di sebuah kuil Sikh yang menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai tujuh lainnya, sebagai respons atas penghinaan pada Nabi Muhammad di India.
Polisi Tangkap Jurnalis
Polisi New Delhi juga menangkap jurnalis Mohammed Zubair yang telah membantu menarik perhatian publik dengan mengutip pernyataan Sharma lewat situs cek fakta Alt News dan media sosial.
Zubair adalah kritikus yang vokal terhadap pemerintahan Modi.
Badan Investigasi Nasional (NIA), lembaga anti terorisme terkemuka India, menyatakan sedang menyelidiki pembunuhan penjahit Rajasthan.
Seorang pejabat senior NIA di New Delhi seperti dirilis Reuters via Antara mengatakan, mereka memeriksa sejumlah warga minoritas yang terkait dengan keempat tersangka untuk mengetahui apakah mereka memiliki hubungan dengan jaringan militan.
Komunitas muslim yang berada sekitar 3 km dari toko tempat korban dibunuh mengatakan, mereka merasa cemas dan khawatir dengan boikot sosial dan ekonomi oleh komunitas Hindu di Udaipur.
"Saya tahu apa yang telah terjadi adalah tindakan barbar. Tetapi komunitas kami seharusnya tidak bertanggung jawab atas perbuatan dua orang itu," kata Mohammad Farukh, agen farmasi yang tinggal di sebuah kawasan yang didominasi warga muslim di kota itu.
Dewan Hukum Pribadi Muslim Seluruh India menyebut peristiwa itu ‘sangat terkutuk’ dan menegaskan bahwa perbuatan tersangka melanggar hukum India dan juga syariat Islam.(GIB)
Baca Juga:
India Tangkap Pegawai Perusahaan Obat Batuk Penyebab Kematian 19 Anak di Uzbekistan