CARITAU MAKASSAR - Penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar mengentikan penyidikan kasus tarik tambang pecahkan Rekor MURI berujung petaka yang digelar IKA Unhas Sulsel beberapa waktu lalu.

Diketahui, dalam kasus ini polisi telah menetapkan Ketua Panitia Rahmansyah atas tewasnya Masyita saat usai mengikuti tarik tambang tersebut.

Baca Juga: Andi Amran Sulaiman Serahkan Bantuan Sembako untuk Korban Kebakaran di Makassar

Plt Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jufri Natsir mengatakan, kasus tersebut dihentikan karena keluarga korban dan pelaku sepakat untuk berdamai.

"Iya dihentikan karena damai," ungkapnya, Selasa (24/1/2023).

Dengan adanya perdamaian, kata dia, maka pihak kepolisian melakukan kebijakan restorative justice (RJ) dalam kasus tarik tambang berujung petaka tersebut.

Dengan adanya kebijakan RJ tersebut, maka pihak kepolisian mencabut status Rahmansyah sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

"Dilakukan RJ karena ini cuma kecelakaan saja, hanya dianggap musibah," tandasnya.

Sebelumnya, Penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar menetapkan satu tersangka dalam kasus tarik tambang pecahkan Rekor MURI berujung petaka yang digelar IKA Unhas Sulsel beberapa waktu lalu.

"Tersangka satu orang inisial RS," kata Kasat Reskrim, AKBP Reonald Simanjuntak kepada awak media di Mapolrestabes Makassar, Sabtu, (24/12/2022) malam.

Reonald mengungkapkan, RS ditetapkan tersangka karena merupakan 

penanggungjawab dalam acara tarik tambang IKA Unhas Sulsel tersebut.

"Dia sebagai penanggungjawab dan sebagai stopper. Karena lalainya mengakibatkan orang meninggal dunia," jelasnya.

Meskipun begitu, kata Reonald, pihaknya tidak melakukan penahanan terhadap tersangka karena dinilai kooperatif.

"RS belum ditahan karena dia koperatif," jelasnya.

RS disangkakan pasal 359 dan 360 yakni 'Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun'. (KEK)

Baca Juga: Pemprov DKI Pecahkan Rekor MURI Bazar UMKM Serentak dengan Peserta Terbanyak