CARITAU BLITAR - Ledakan dahsyat terjadi di Blitar terjadi pada Minggu (19/2/2023) pukul 22.30 WIB. Kejadian tersebut berlokasi di Dusun Sadeng Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pada kejadian tersebut, selain menewaskan 4 orang serta 23 orang luka-luka, juga mengakibatkan sebanyak 25 rumah rusak, 1 rumah yang merupakan tempat kejadian rata dengan tanah.
Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berencana melakukan perbaikan rumah warga yang terdampak ledakan di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
"Kami akan asesmen dulu, secepatnya kami identifikasi berat, ringan dan sedang," kata Bupati Blitar Rini Syarifah di Blitar, Selasa (21/2/2023)
Ia juga meminta warga tidak menempati dahulu rumahnya karena rawan. Ledakan membuat genting runtuh serta tembok rumah warga rusak.
Pemerintah sudah menyiapkan lokasi sebagai tempat pengungsian sementara. Namun, jika warga berniat hendak tinggal di rumah saudaranya terlebih dahulu karena rumahnya rusak, merek tetap dibolehkan.
Baca juga: Diduga Racik Petasan Sambil Merokok, Ini Penyebab Ledakan Dahsyat Di Blitar Menurut Polisi
"Beberapa sudah bergerak ke rumah kerabat, karena kondisi rumah parah. Ada genting runtuh apalagi jika hujan," kata dia.
Selain itu, Bupati juga mengatakan pemerintah juga sudah menyiapkan dapur umum untuk kebutuhan makan warga.
Hingga kini, terdapat 23 orang yang dilaporkan mengalami luka-luka akibat kejadian ledakan pada Minggu (19/2) malam tersebut. Satu orang masih dirawat di rumah sakit. Selain itu, empat orang meninggal dunia.
Sementara itu, dilansir dari Antara, Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi terkait dengan kejadian tersebut.
"Kami lakukan pencarian korban, koordinasi untuk pembuatan posko dan asesmen, mendatangi korban dan mendata jumlah warga terdampak. Kami juga bagikan bahan pokok dan terpal. Rumah banyak yang atapnya runtuh dan ini diberi terpal, minimal bisa bantu dari hujan," kata Ivong.
Ia mengatakan, untuk sementara ada 26 rumah warga yang rusak, sehingga terpal pun dibagikan sesuai dengan jumlah rumah warga tersebut.
"Kami juga antisipasi terpal untuk ternak warga. Dari laporan ada yang ternaknya mati, kambing satu, untuk sapi tidak ada laporan," ujar Ivong.
Sementara itu, Supin (67), salah seorang korban mengaku dirinya belum sempat memperbaiki rumah. Saat ini, kondisi rumah masih kacau dengan banyak genteng yang runtuh. Selain itu, tandon air juga rusak.
"Tandon air rusak, pompa juga rusak. Jadi, mau ke kamar mandi pun bingung. Genting yang juga banyak yang rusak," kata dia.
Ia juga mengaku saat ini masih tinggal di dalam rumah bersama suaminya. Anak-anaknya rumahnya jauh sehingga tidak memungkinkan pindah sementara waktu. Dirinya berharap ada secepatnya bantuan perbaikan sehingga rumah bisa segera diperbaiki. (IRN)
ledakan petasan ledakan besar ponggok blitar bahan pembuat petasan polres blitar jihandak merokok pemkab blitar
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024