CARITAU JAKARTA - Pemerintah membentuk Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara sebagai respons kondisi udara di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) yang saat ini mengkhawatirkan.
Ide tersebut diinisiasi oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan ketua komite yakni dr Agus Dwi Susanto.
Baca Juga: Anak Batuk Pilek Jangan Langsung Diberi Obat, Ini Saran Dokter
"Pak menteri dengan merespon cepat membentuk Komite penanggulangan penyakit Respirasi dan polusi udara dan ketuanya prof agus," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, dikutip Selasa (29/8/2023).
Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara melakukan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya polusi bagi kesehatan, serta upaya pencegahan.
"Penanganan pneumonia di rumah sakit Jabodetabek kami inventarisasi kemampuannya agar semua bisa menangani pneumonia di Jabodetabek," ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara, Agus Dwi Susanto mengatakan, kebijakan ini adalah langkah dalam penurunan resiko penyakit ISPA akibat buruknya kualitas udara.
Sebab, kata dia, angka kasus ISPA meningkat beberapa bulan terakhir ini dampak polusi udara Jabodetabek dan sekitarnya yang kurang baik.
"Kita membantu untuk pemantauan kualitas udara, di wilayah DKI, khususnya nanti akan dilakukan pemasangan-pemasangan sensor udara di Puskesmas atau RS sebagai uoaya membantu kementerian lain dalam mendeteksi polusi udara," urainya. (DID)
Baca Juga: Soal Pasien Anak Meninggal Akibat Malapraktik di Bekasi, Kemenkes Minta RS Terkait Lakukan Kajian
Dua Paslon Kompak Dampingi Cabup Sulsel 02 Andi Su...
Makan Siang Gratis, Digaungkan Prabowo Ditunaikan...
MRP Barat Daya Laporkan KPU ke DKPP
Ribuan Warga Rantepao Toraja Utara Ikuti Anti Mage...
Diduga Langgar Etik, MRP Papua Barat Daya Adukan K...