CARITAU JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudyonono (AHY) mengajak seluruh kader partai agar tenang serta berpikir jernih dalam menghadapi kenyataan pahit ikhwal perjalanan dinamika dan juga kontelasi politik yang dihadapi partainya menjelang Pilpres 2024.
Sebelumnya, NasDem bersama PKB mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) alias Amin pada Sabtu (2/9/2023) di Surabaya. Deklarasi tersebut dianggap Partai Demokrat sebagai keputusan sepihak, mengingat sebelumnya, Anies sempat mengajak AHY sebagai bakal cawapres.
Baca Juga: Tak Seperti PDIP, PKS & PKB, Partai NasDem dan PPP Tak Bersuara Soal Hak Angket
Lebih lanjut AHY menegaskan, Partai Demokrat tidak akan gentar dan mengalah terhadap proses ganjalan politik sekeras apapun. Ia mengatakan, bahwa sejak pertama kali resmi berdidiri, Partai Demokrat sejatinya telah berkomitmen tak akan berkompromi dengan politik securang apapun.
"Jadi saya mengajak kader PD agar tetap tenang dan berpikir jernih. Kita tidak akan patah oleh ganjalan politik sekeras apapun meskipun kita juga tidak akan berkompromi konspirasi politik securang apapun," kata AHY dalam konferensi pers yang digelar di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).
"Ini yang justru menebalkan keputusan politik saya bahwa perubahan benar benar diperlukan. Karena demokrasi yang sejati hanya bisa dirawat dan tetap eksis jika hal yang mendasar tadi tetap dipertahankan," sambungnya.
Dalam pidato politiknya, AHY mengaku sangat memahami rasa kecewa dan amarah para kader dan simpatisannya mengenai keputusan secara sepihak Partai Nasdem yang mengusung sosok Cak Imin menjadi Cawapres Anies Baswedan.
Adapun rasa kecewa dan juga amarah seluruh kader partai tersebut ditenggarai lantaran sebelumnya sosok AHY telah digadang-gadang sebagai calon kandidat paling kuat menjadi Cawapres Anies Baswedan yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Saya mengajak kita semua untuk bersyukur karena Allah SWT masih sayang kepada kita bisa jadi ini adalah cara tuhan untuk menyelamatkan kita dari hal hal yang lebih buruk," ujar AHY.
Dirinya menjelaskan, bahwa kemarahan dan rasa kecewa para kader bukan hanya karena dirinya tak terpilih menjadi cawapres Anies, melainkan karena merasa telah dikhianati lantaran Partai Nasdem melanggar komitmen kesepakatan di dalam koalisi.
"Saya tahu para kader Demokrat marah dan kecewa, bukan karena ketumnya tidak jadi Cawapres tapi karena perjuangan Demokrat telah dilukai oleh mereka yang tidak jujur, serta melanggar komitmen kesepakatan," jelas AHY.
AHY menegaskan, sebagai partai yang pernah menjadi pemenang Pemilu sebanyak dua kali, Partai Demokrat telah terbiasa untuk merasakan hiruk pikuk dinamika politik yang mencederai nilai integritas dan komitmen dalam mencapai tujuan kesepakatan.
"Bagi Demokrat ini sesuatu yang fundamental sekali, kita merasakan dalam hiruk pikuk politik menuju pemilu 2024 seolah etika integritas dan komitmen pribadi tidak lagi penting dan relevan dalam mencapai tujuan," tegasnya.
AHY menambahkan, kenyataan pahit yang saat ini dihadapi Partai Demokrat malah menambah kekuatan seluruh kader dalam meneruskan cita cita demokrasi untuk tetap bertahan dan eksis di konstelasi dinamika politik nasional.
"Sekali lagi saya bisa merasakannya, namun saya mengajak kita semua untuk sabar dan ikhlas menerima kenyataan ini pasti ada rencana Tuhan yang jauh lebih baik untuk kita semua" tandas AHY. (GIB/DID)
Baca Juga: Raih 700 Ribu Lebih Suara, Komeng Teratas dalam Perhitungan Sementara KPU RI
ketum demokrat ahy duet Anies - cak imin deklarasi amin pilpres 2024 pemilu 2024
Bawaslu RI Gelar Media Gathering untuk Evaluasi Pe...
RDF Rorotan Segera Beroperasi di Jakarta, Olah 2.5...
DPRD DKI Jakarta Dukung PAM Jaya Tingkatkan Layana...
Karutan Makassar Perketat Pengawasan Penyalahgunaa...
Sekda Marullah Beri Penghargaan Siddhakarya Bagi 1...