CARITAU JAKARTA - Kekeringan melanda Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Bencana yang melanda selama kurang lebih dua bulan itu menyebabkan enam warga meninggal dunia, dan berdampak kepada sedikitnya 7.500 orang.
Kekeringan di Papua Tengah dipicu cuaca ekstrem. Temperatur udara sangat dingin dan hujan tidak turun sejak Mei, sehingga warga gagal panen. Kondisi itu membuat warga terpaksa mengonsumsi umbi-umbian busuk, yang membuat mereka terkena diare.
Distribusi makanan yang belum maksimal karena masalah keamanan juga membuat masyarakat harus jalan kaki selama dua hari untuk mendapat bantuan makanan di daerah terdekat
Menanggapi Kekeringan di Papua Tengah, Presiden Jokowi mengatakan telah memerintahkan Menko PMK Muhadjir Effendy, Mensos Tri Rismaharini, Kepala BNPB Suharyanto, dan BPBD di daerah untuk secepatnya menangani masalah kekeringan itu.
"Saya sudah perintahkan kepada Menko PMK, Menteri Sosial, BNPB dan juga di daerah, di Papua, untuk segera menangani secepat-cepatnya, tapi problemnya supaya tahu itu ada daerah spesifik yang kalau di musim salju itu yang namanya tanaman tidak ada yang tumbuh. Di ketinggian yang sangat tinggi di distrik itu," kata Jokowi di Inlet Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (31/7/2023)
Sementara untuk bantuan, Jokowi mengakui pihaknya kesulitan menyalurkan bantuan karena masalah keamanan.
"Pesawat tidak berani turun sehingga problem lagi. Sebab itu saya minta juga tadi TNI untuk membantu mengawal. Di sana memang problemnya selalu seperti itu," ujar Jokowi.
"Medannya yang sangat sulit, pesawat yang mau turun pilotnya enggak berani sehingga problem itu yang terjadi," pungkasnya. (DID)
Baca Juga: Hormati Keputusan Ara Hengkang dari PDIP, Hasto: Dia Berfokus di Dunia Bisnis
papua kekeringan kelaparan kabupaten papua tengah presiden jokowi
Pemberangkatan Jamaah Calon Haji Palangka Raya
Pasca Banjir Bandang di Nagari Koto Tuo
Aksi Warga Tutup Jalan Wisata Senggigi
Masker untuk Warga Terdampak Abu Vulkanik Gunung I...
Gunung Ibu di Malut Kembali Erupsi Lontarkan Abu V...