CARITAU JAKARTA - Seniman Intelektual Betawi (SIB) Tahyudin Aditya menduga Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sedang melakukan tes ombak dengan memutasi Sekda Marullah Matali ke posisi Deputi Gubenur Bidang Budaya dan Pariwisata.

Karenanya, ia menyarankan pejabat lain yang masih di posisinya, terutama yang beretnis Betawi seperti Marullah, untuk bermain cantik dengan mengikuti irama kerja Pj dan memainkan politik birokrasi.

Baca Juga: Hindari Masalah di Kemudian Hari, KAHMI Dukung Solusi Heru Soal Kampung Bayam

"Ini kan politik birokrasi. Bisa jadi Pj Gubernur sedang tes ombak, (karena) kemaren mungkin Sekda dianggap nggak bisa ngikuti irama kerja Pj," kata Tahyudin, Minggu (4/12/2022).

Menurut dia, Pj seirama dengan Presiden Jokowi, sedangkan Sekda style-nya birokrasi.

"Baiknya saudara kita yang masih menjabat harus bermain cantik. Ikuti irama Pj dan mainkan politik birokrasi. Jangan terlalu nonggol di publik, (karena) khawatir jadi sasaran tembak," sarannya.

Tahyudin mengakui kalau masyarakat Betawi kecewa pada tindakan Pj Gubernur yang memutasi Marullah, tetapi dia juga mengakui kalau Betawi tidak punya nilai tawar yang tinggi dan nilai politiknya rendah, sehingga merapat kepada penguasa merupakan pilihan yang terbaik.

"Maka, saran saya gunakan politik kompromi," tegas Tahyudin, yang memgaku curiga jika Heru sedang menyiapkan karpet merah untuk Walikota Solo.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Jumat (2/2/2022) Heru memutasi Marullah dari jabatan Sekda ke Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata. Kebijakan itu sangat mendadak, dan bahkan pelantikan tidak diketahui media.

Namun, sebelum dimutasi, Marullah diketahui bertemu dengan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi dan Heru di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat Pertemuan itu dipublikasikan Prasetyo melalui akun media sosialnya. (DID)

Baca Juga: Pemprov DKI Panggil Pengusaha dan Dewan Pengupahan Bahas Kenaikan UMP 2024