CARITAU JAKARTA – Migrant Care menyebut dua pekerja migran Indonesia yang ditahan oleh perusahaan tempat mereka bekerja di Provinsi Bokeo Laos, telah berhasil keluar.
“Namun kita belum mengetahui apakah mereka dikeluarkan dari kompleks itu apakah atas dasar pelaporan KBRI atau memang dari perusahaan sendiri karena ada berita viral kita juga belum tahu,” kata Arina Widda Faradis, staf divisi bantuan hukum migran Migrant Care, lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang perlindungan pekerja migran Indonesia, Sabtu (3/9/2022).
Menurut Arina, lewat sambungan telepon pada Jumat malam, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan kedua WNI yang menjadi korban yang berinisial RP dan T.
Menurut Migrant Care, kedua korban telah menghubungi Kedutaan Besar RI di Viantiane dan telah mendapatkan respons meskipun belum ada informasi tentang upaya penjemputan mereka.
Sementara Koordinator divisi bantuan hukum Migrant Care Nurharsono mengatakan, pihaknya mendorong KBRI Viantiane melakukan kerja sama dengan pemerintah setempat untuk upaya penyelamatan atau evakuasi.
Menurutnya, perlu ada diplomasi tingkat tinggi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, jika upaya di tingkat lebih rendah belum dapat membuahkan hasil yang diharapkan.
Migrant Care juga mendorong fungsi pengawasan oleh DPR RI terhadap pihak-pihak terkait, terutama pemerintah yang memiliki wewenang untuk memberikan perlindungan kepada WNI.
Kedua pekerja migran asal Indonesia itu sebelumnya dikabarkan ditahan di tempat mereka bekerja di Laos. Mereka meminta bantuan perlindungan dari pemerintah usai menerima kekerasan fisik dari pihak perusahaan.
Mereka dijanjikan bekerja sebagai operator administrasi perusahaan gim, namun setibanya di Laos keduanya ternyata bekerja sebagai operator administrasi perusahaan scammer atau penipuan investasi bodong.
Mereka seperti dirilis Antara kerap menerima kekerasan fisik dan diancam dijual ke perusahaan lain jika target pekerjaan tidak terpenuhi.
“Saya sangat berharap untuk pertolongannya. Hari ini saya disetrum di bagian bahu sebanyak 3-4 kali, dan pada tanggal 5 ini HP pribadi kami akan disita,” kata RP pada Jumat.(KEK)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...