CARITAU JAKARTA - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar kegiatan pembekalan dan pelepasan pekerja migran asal Tanah Air ke luar negeri. Kegiatan ini berlangsung di Menara Hotel Peninsula, Jakarta Barat, Senin (10/7/2023) dan dihadiri langsung oleh Ketua BP2MI, Benny Rhamdani dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Diketahui, BP2MI bakal melepas 123 pekerja migran Indonesia ke Korea Selatan, lima ke Jerman dan 700 calon pekerja migran lainnya berstatus Preliminary. Pelepasan tersebut merupakan program Government to Government (G to G) pemerintah Indonesia ke negara yang bersedia menyediakan lapangan pekerjaan.
Baca Juga: Menpora dan Ketum PSSI Teken MoU Bantuan Pemerintah Rp 399,5 M untuk Piala Dunia U-17
Dalam sambutannya, Benny Rhamdani mengucapkan terima kasih kepada Erick Thohir yang selama ini kerap membantu pihaknya. Atas bantuan tersebut, kata dia, beberapa program di BP2MI dapat berjalan optimal.
"Kalau saja bukan Pak Erick jadi menteri BUMN dan membantu, mungkin BP2MI sudah menjadi lembaga yang mati segan hidup enggak. Karena tanpa Pak Erick kita tidak bisa berbuat banyak, melindungi dan melayani anak bangsa yang menjadi PMI," kata Bheny.
Benny turut merincikan sumbangsih Erick Thohir dan BUMN kr BP2MI. Yaitu, pihaknya telah menerima beberapa unit ambulan dan sejumlah fasilitas lainnya.
"Perubahan dan inovasi-inovasi, lounge, fast track, ambulance untuk antar jemput orang sakit dibantu, di-support total penuh oleh Kementerian BUMN di bawah Bapak Erick Thohir," paparnya.
Di lain sisi, Erick Thohir justru menyoroti angka pekerja migran asal Indonesia. Meski jutaan WNI berstatus pekerjaan di luar negeri, hampir separuhnya berstatus ilegal. "Kadang-kadang keseriusan kita membangun lapangan kerja di luar negeri itu terpotong-potong.
"Alhamdulillah ada 9 juta pekerja kita di luar negeri, tetapi 4,5 juta masih ilegal. Yang akhirnya kita menilai bangsa kita dilecehkan. Untuk itu, Bapak Presiden minta diberantas, dan Bapak Kapolri bilang itu tidak mudah, " terang dia kepada sejumlah wartawan usai acara.
Erick melanjutkan, masyarakat maupun pemerintah mesti bersinergi menciptakan iklim yang layak terhadap pekerja migran asal Indonesia. Jika program BP2MI didukung banyak pihak, Erick yakin pekerja maupun calon pekerja di luar negeri akan memberi positif ke depannya. "Ini kan baru dua Kementerian yang terlibat. Coba Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Sosial bergabung, wah itu lebih bagus lagi.
"Toh penduduk kita, jika kita mengirim tenaga kerja ke Jerman, Jepang, Korea dan lain-lain, itu kita mendapat dua value. Satu itu jangka pendek, negara mendapatkan pemasukan. Sementara yang kedua jangka panjang, masyarakat yang bekerja di luar negeri akan mendapat pengalaman, " tutur dia. (RMA)
Baca Juga: FIFA Tunjuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia FIFA U-17
Evakuasi Pengungsi Gunung Ruang Berlanjut
KRI Kakap-811 Evakuasi 488 Warga Terdampak Erupsi...
Prancis Kecam Israel Serang Konvoi Bantuan Yordani...
Korps Baret Merah Tasyakuran HUT ke-72 di Kodam Br...
Evakuasi warga Terdampak Banjir di Lebak