CARITAU JAKARTA – Pengamat politik Citra Institute, Yusak Farchan menyoroti perihal sejumlah kader dan petinggi Partai Nasdem yang terseret kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam beberapa pekan terakhir.
Adapun sejumlah pihak menilai, hal tersebut tak lepas dari keputusan Surya Paloh yang mengusung Anies Baswedan menjadi sosok kandidat Bakal Calon Presiden (Bacapres) di kontesasi Pemilu 2024.
Baca Juga: Isu Jokowi Pindah Partai, Budi Arie: Warnanya Tunggu
Berkaitan dengan hal itu, pria yang akrab disapa Yusak menilai, meskipun penetapan tersangka SYL adalah perkara hukum, tapi sulit dipungkiri jika perkara hukum yang telah membelit menteri NasDem tersebut tidak berkaitan dengan politik.
Pasalnya, penetapan tersangka terhadap Johnny G Plate selaku Sekjen Nasdem dan penyelidikan kasus dugaan korupsi terhadap Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) terjadi usai Surya Paloh mengusung Anies Baswedan menjadi Bacapres di Pemilu 2024.
Yusak menduga terseretnya dua petinggi Partai Nasdem dalam pusaran kasus dugaan korupsi itu disinyalir merupakan upaya Presiden Jokowi menggembosi Partai Nasdem lantaran dianggap tak loyal lagi.
Selain itu, Yusak menilai, ketidaksukaan Jokowi terhadap Nasdem diduga semakin memuncak setelah Partai berlogo bulan tersebut bersama koalisinya mengusung tema sentral perubahan yang diduga merepresentasikan kritik terhadap pemerintahan Jokowi.
"Jokowi sedang menggembosi Nasdem yang dianggap tidak loyal lagi. Dari awal Jokowi tidak happy saat Nasdem telah mencapreskan Anies, apalagi Nasdem beserta perahu koalisinya juga mengusung tema sentral perubahan," kata Yusak dikutip, Sabtu (07/10/2023).
Yusak mengungkapkan, dengan terseretnya SYL ke dalam perkara hukum, bisa dikatakan bahwa hubungan antara Partai Nasdem dan Presiden Jokowi semakin memburuk.
Menurut Yusak, hal itu lantaran sosok Jokowi saat ini tak suka dengan langkah Partai Nasdem yang mengambil jalan sendiri untuk mengusung Anies menjadi Capres di Pemilu mendatang.
Adapun Yusak menuturkan, Jika Nasdem, masih disukai oleh Jokowi dan masih dianggap loyal, lmaka seharusnya pengganti dari Jhonny G Plate sebagai Menkominfo masih diberikan kembali ke partai Nasdem.
"Kalau Nasdem masih dianggap loyal, harusnya pos Menkominfo diberikan lagi kepada Nasdem. Faktanya kan justru diberikan kepada relawan Projo Budi Arie. Jadi jelas Nasdem ini sedang digembosi," tutur Yusak.
Yusak menambahkan, perkara hukum yang saat ini dijalani oleh Jhonny G Plate dan SYL terkait kasus korupsi merupakan manifestasi sikap dari Presiden Jokowi yang telah memberikan sinyal hubungannya dengan Surya Paloh tidak lagi membaik.
"Perkara hukum yang membelit SYL menandai relasi Jokowi-Surya Paloh berada pada titik terendah," tandas Yusak.
Diketahui, baru-baru ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah resmi melakukan penyidikan terkait kasus dugaan korupsi soal dugaan suap di internal Kementrian Pertanian (Kementan) yang menyeret Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) sekaligus kader Partai Nasdem.
Selain SYL, nama lain KPK juga melakukan aksi pengungkapan terkait kasus dugaan korupsi di dalam Kementrian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang telah menyeret sosok Sekjen Partai Nasdem, yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yakni Johnny G Plate sebagai tersangka. (GIB)
Baca Juga: Firli Bahuri Diperiksa di Bareskrim, Dewas KPK Bacakan Putusan Sidang Etik Hari Ini
partai nasdem syahrul yasin limpo korupsi kementan surya paloh jokowi
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...