CARITAU JAKARTA - Program Petani Milenial yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Pemprov Jawa Barat tengah ramai diperbincangkan publik. Pasalnya, salah satu peserta Petani Milenial mengeluhkan soal pelaksanaan program andalan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut. Keluhan tersebut ramai di media sosial Twitter.
Baca Juga: Soal Pilih Pilkada Jakarta atau Jabar, RK Tunggu Hasil Survei
Keluhan dari salah satu peserta itu disampaikan secara tertulis melalui akun Twitter @mazzini_gsp pada Selasa malam, 31 Januari 2023 yang kemudian viral.
Tapi, sebenarnya apa program Petani Milenial tersebut? Berdasarkan penjelasan dari laman resmi petanimilenial.jabarprov.go.id, program petani milenial memiliki cita-cita untuk mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jawa Barat.
Melalui inovasi pemanfaatan teknologi digital, peserta program Petani Milenial dapat melihat wajah baru pertanian modern Jawa Barat yang mandiri, produktif, dan berkelanjutan.
Program Petani Milenial dapat diikuti pria atau perempuan berusia 19-39 tahun dan mengenal inovasi teknologi bidang pertanian. Mengingat petani muda masih relatif kecil, program ini diharapkan bisa menyelesaikan masalah keterbatasan tenaga kerja sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan.
Baca juga: Keluhan Peserta Petani Milenial Ridwan Kamil, Dililit Utang hingga Merasa Dijadikan Alat Politik Pencitraan
Dalam program tersebut, peserta petani milenial akan melakukan inventarisasi potensi lahan, penentuan komoditas pertanian, pendataan petani milenial, pemberian bantuan benih, bibit, pupuk, pestisida, peralatan pemberian fasilitasi pembiayaan, dan pemasaran produk.
Berdasarkan data tahun yang tercatat di laman resmi Petani Milenial, tercatat 1249 petani yang termasuk Inagurasi Petani Milenial dan 7388 petani yang aktif dalam program Petani Milenial Pada tahun 2022, sebanyak 21163 orang mendaftar dalam program Petani Milenial. Sementara ada 100 komoditas yang tersebar di Jawa Barat.
Sementara itu terdapat 3122 petani Dinas Tanaman Tangan dan Holtikulturas, 1033 petani Dinas Kelautan dan Perikanan, 734 petani Dinas Kehutanan, 1242 petani Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, dan 1257 petani Dinas Perkebunan.
Dari beberapa wilayah, Kabupaten Garut menjadi daerah pendaftar terbanyak yang mengikuti program Petani Milenial dengan rincian 786 petani padi, 408 petani Kopi, 402 petani Nila, dan 696 petani lainnya.
Salah satu program unggulan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini resmi digulirkan pada Jumat (26/3/2021) di lahan pertanian Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat lalu. Program ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran bagi generasi milenial dan menghasilkan 100 ribu petani baru di Jawa Barat
"Target saya sebetulnya di atas 100 ribu petani baru. Sekarang baru 8600-an petani yang daftar program Petani Milenial. Tapi akan ada seleksi alam, pasti ada yang gugur. Hanya kita semangat di angka itu," ungkap Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil juga mengatakan melalui program petani milenial dirinya ingin mengubah sejarah bahwa tinggal di desa dan menjadi petani juga bisa memiliki penghasilan setara dengan di perkotaan.
Petani milenial sendiri memiliki perbedaan signifikan dengan petani konvensional, terutama pada penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk efektivitas dan efisiensi kinerja petani. (IRN)
Baca Juga: Meski Nama Ridwan Kamil Menguat, Golkar Tetap Dorong Airlangga Sebagai Cawapres
ridwan kamil gubernur jawa barat petani milenial peserta petani milenial bank bjb pertanian
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...