CARITAU CIREBON - Seorang guru asal Kota Cirebon, Muhammad Sabil (34), dipecat dari sekolah dan data diri di Dapodik-nya akan dihapus usai mengomentari unggahan di akun Instagram pribadi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Ia megomentari konten Ridwan Kamil dengan kata 'Maneh'.
‘Maneh’ sendiri dalam dalam bahasa Sunda, artinya kamu—biasanya diucapkan antar-teman sebaya. Dan kasar bila diucapkan oleh orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.
Perkataan 'maneh' dalam bahasa Sunda itu dinilai tak pantas dan diduga jadi penyebab dirinya diberhentikan sebagai guru. Komentar Sabil tersebut ada pada unggahan Ridwan Kamil ketika sedang menggelar Zoom Meeting dengan sejumlah murid di SMP 3 Tasikmalaya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Berikan Kuliah Inspiratif Mahasiswa Baru IBIK Kosgoro 1957
"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur Jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???" demikian bunyi dari komentar Sabil.
Ridwan Kamil dan sejumlah pengikutnya kemudian terlihat membalas komentar dari Sabil. Sementara itu, dikonfirmasi melalui pesan singkat, Sabil menjelaskan, dirinya mengetahui kata 'maneh' termasuk ke dalam ucapan kasar apabila merujuk pada hierarki bahasa Sunda.
Namun, kata Sabil, dirinya lebih memilih kata ‘maneh’ dibandingkan kata lainnya karena menilai Ridwan Kamil adalah sosok yang bersahabat pada pengikutnya di media sosial. Akan tetapi, penilaian itu ternyata keliru.
"Secara sadar saya tahu 'maneh' kasar dalam bahasa Sunda terutama kepada yang lebih tua, tapi 'maneh' kepada baraya mah biasa aja menggunakan diksi 'maneh' ka RK, saya sih berpikir RK mah kan friendly kepada followers-nya," kata dia.
Sabil juga mengaku komentarnya itu dimaksudkan untuk mengkritisi Ridwan Kamil. Sebab, jas berwarna kuning yang dikenakan Ridwan Kamil seakan identik dengan partai politik tertentu. Diketahui, baru-baru ini Ridwan Kamil resmi bergabung dengan Partai Golkar yang identik dengan warna kuning.
"Saya juga kritik RK, pakai jas kuning di depan pendidikan," ucap dia.
Adapun setelah menyematkan komentar itu, sambung Sabil, marak pengikut Ridwan Kamil di Instagram yang tak terima dan langsung memberi komentar negatif terhadap Sabil. Tak hanya itu, Ridwan Kamil secara langsung mengirim pesan melalui direct massage sekolah tempatnya mengajar.
"Lalu RK nge-DM IG sekolah aku untuk ngasih peringatan ke aku," kata dia.
Akibatnya, Sabil diberhentikan sebagai pengajar DKV di dua sekolah yakni SMK Ponpes Manbaul Ulum dan SMK Telkom. Bahkan, dia mengaku mendapatkan kabar data dirinya sebagai guru di Dapodik bakal dihapus secara permanen sehingga terancam tak dapat mengajar lagi di sekolah mana pun.
"Saya sudah tidak lagi mengajar di lembaga sekolah," kata dia.
Sabil mengaku sempat dikabari oleh bagian operator di sekolah bahwa Kantor Cabang Disdik (KCD) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Pemprov Jabar untuk bertemu dengan maksud memintai keterangan pada dirinya. Namun, hingga sekarang belum ada kabar lebih lanjut dari pihak KCD dan Dinas Pendidikan Pemprov Jabar.
"Saya garis bawahi, sekolah hanya mendapat tekanan dari KCD dan netizen, murni bukan kesalahan sekolah," ungkap dia.
Respons Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespons kabar yang beredar tersebut. Dia mengaku kaget soal pemberhentian guru tersebut. Menurutnya pihak sekolah jangan sampai melakukan pemecatan.
"Saya sudah mengontak sekolah/yayasan, agar yang bersangkutan untuk cukup dinasihati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan," kata Ridwan.
Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil memberikan klarifikasinya melalui unggahan tertulis di Instagram, Rabu (15/3/2023). Berikut klarifikasinya:
“Menyikapi hadirnya berita bahwa ada guru SMK diberhentikan oleh yayasannya karena mengkritik saya, yang membuat saya juga kaget, dengan ini saya sampaikan klarifikasi:
1. Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respons dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja.
2. Mungkin karena yang melakukannya posting kasar adalah seorang Guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik insitusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan.
3. Karenanya setelah berita itu hadir, saya sudah mengontak sekolah/yayasan, agar yang bersangkutan untuk cukup dinasihati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan.
4. Apa pun itu, di era medsos tanpa sensor ini, Kewajiban kita para orang tua, guru dan pemimpin untuk terus saling nasihat-menasihati dalam kebaikan, kesabaran dan selalu bijak dalam bermedsos. Agar anak cucu kita bisa hidup dalam peradaban yang lebih mulia.
Demikian yang bisa saya sampaikan,” (IRN)
Baca Juga: Kampanye Ganjar di Cirebon
guru cirebon sabil maneh ridwan kamil gubernur jawa barat rk kang emil
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...