CARITAU PARIS - Otoritas keamanan Prancis menangkap total 1.311 orang di seluruh negeri saat demonstrasi brutal atas kematian seorang remaja berlanjut hingga malam ke empat, kata Kementerian Dalam Negeri, Sabtu (1/7/2023) waktu setempat.
Sekitar 4.500 polisi yang didukung kendaraan lapis baja dikerahkan untuk meredakan serangkaian protes, yang meliputi pembakaran tempat sampah dan mobil serta perusakan bangunan.
Dilaporkan Reuters, bangunan dan kendaraan telah dibakar dan toko dijarah, serta kekerasan telah menjerumuskan Presiden Emmanuel Macron ke dalam krisis kepemimpinannya yang paling parah sejak protes Rompi Kuning yang dimulai pada tahun 2018.
Baca Juga: Penutupan Olimpiade Paris 2024
Menurut kementerian, dalam semalaman ada 79 petugas keamanan --termasuk polisi-- yang terluka.
Diketahui sebelumnya, seorang pemuda 17 tahun keturunan Afrika Utara, Nahel M., ditembak dari jarak dekat oleh seorang polisi pada Selasa (27/6) di daerah pinggiran Nanterre, Paris. Polisi tersebut menghadapi investigasi formal dan sudah ditahan.
Kematiannya, terekam dalam video, telah memicu kembali keluhan lama dari komunitas perkotaan yang miskin dan bercampur ras tentang kekerasan polisi dan rasisme.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan pada Sabtu pagi bahwa 270 orang telah ditangkap pada Jumat malam, sehingga totalnya menjadi lebih dari 1.100 sejak kerusuhan terjadi.
Penangkapan Jumat malam termasuk 80 orang di kota selatan Marseille, kota terbesar kedua di Prancis dan rumah bagi banyak orang keturunan Afrika Utara.
Gambar media sosial menunjukkan ledakan mengguncang kawasan pelabuhan tua Marseille. Otoritas kota mengatakan mereka sedang menyelidiki penyebabnya tetapi tidak yakin ada korban jiwa.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan keprihatinan atas penembakan brutal oleh polisi dan meminta Prancis agar menangani "isu rasisme dan diskriminasi yang mendalam" di lembaga penegakan hukum mereka. (IRN)
Baca Juga: Junta Militer Niger Batalkan Kerjasama Militer dengan Amerika Serikat
kerusuhan prancis paris prancis penembakan prancis penjarahan rasialisme
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...