CARITAU PARIS - Diperkirakan Lebih dari 2,5 juta orang di Prancis, Sabtu (11/2/2023), mengikuti aksi protes reformasi pensiun yang berlangsung di Paris. Hal tersebut dilaporkan konfederasi serikat pekerja Confédération Générale du Travail (CGT) . Para pekerja dari semua sektor terus menolak rencana reformasi yang telah diungkap pemerintah pada Januari lalu.
Dikutip dari laman koran Le Figaro, CGT mengklaim pada demonstrasi akhir pekan itu, 2,5 juta orang turun ke jalan sedangkan Kementerian Dalam Negeri mencatat jumlah pengunjuk rasa hanya mencapai 963.000 orang.
Jumlah demonstran yang turun pada aksi Sabtu, menurut CGT, itu lebih rendah dibandingkan dengan protes 31 Januari. Ketika itu, CGT mengklaim ada 2,8 juta orang yang turun ke jalan untuk memprotes rencana pemerintah tersebut.
Namun, jumlah pengunjuk rasa pada Sabtu itu lebih tinggi dari angka yang diklaim CGT pada protes tanggal 19 Januari dan 7 Februari, yakni sekitar dua juta orang.
Polisi menghitung jumlah demonstran di Paris mencapai 93.000 orang. Di ibu kota Prancis itu, menurut Le Figaro, sempat pecah perkelahian antara demonstran dan aparat keamanan. Koran tersebut menyebutkan 10 orang ditangkap dan seorang polisi terluka di bagian mata.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin, Jumat (10/2/2023), menulis di akun media sosial Twitter bahwa sebanyak 10.000 orang polisi, termasuk 4.500 di antaranya di Paris, diturunkan untuk mengamankan aksi protes.
Rencana reformasi sistem pensiun yang telah memicu kemarahan publik itu antara lain berisi rencana menaikkan usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun pada 2030 serta tuntutan setidaknya 43 tahun bekerja untuk memenuhi syarat pensiun penuh. (IRN)
paris perancis confédération générale du travail cgt pekerja dana pensiun pensiun
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...