CARITAU MAKASSAR - Aliansi Mahasiswa Aktivis Makassar menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Urip Sumiharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (6/12/2022).

Dari pantauan terlihat para massa aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan 'Menolak Kedatangan Anies Baswedan di Kota Makassar'.

Baca Juga: Eks Ketua KPK Laporkan Dugaan Manipulasi Suara Ke Bawaslu

Akibatnya aksi yang dilakukan sejumlah mahasiswa itu membuat separuh Jalan Urip Sumiharjo terpantau macet.

Jenderal aksi, Ainul mengungkapkan, aksi menolak kedatangan Anies Baswedan di Kota Makassar tersebut bukan tanpa alasan.

"Pertama kami dari Aliansi Mahasiswa Makassar turun aksi di Jalan Urip Sumiharjo tepatnya di depan Kampus UMI dengan membawa beberapa tuntutan.  Pertama menolak kedatangan Anies Baswedan, itu ada alasan," ungkapnya.

Di mana, kata dia, Anies akan berkunjung ke Sulsel dengan membawa pengurus partai dari Nasdem.

"Dia ke Sulsel Itu membawa dari pada partai Nasdem itu sendiri, tentu ini adalah sebuah politisasi atau kampanye dari pada kedatangan Anies Baswedan di Makassar. Tentu ini yang tidak dinginkan oleh teman-teman Mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Aktivis Makassar," bebernya.

"Maka dari itu kami menolak dengan keras bahwa kami menolak kedatangan Anies Baswedan di Kota Makassar," tegasnya.

Ia menjelaskan, apa yang dilakukan Anies Baswedan dinilai tidak berdasarkan Undang-Undang Pemilu. Di mana sampai saat ini calon presiden belum diperbolehkan untuk melakukan kampanye.

"Karena kan berdasarkan UU Pemilu dan belum ada instruksi yang dikeluarkan oleh Bawaslu bahwasanya sudah diperbolehkan untuk kampanye. Masih ada beberapa tahun lagi, tetapi sampai hari ini dia sudah melakukan yang namanya kampanye. Tentu itu sudah tidak sesuai dengan asas UU," jelasnya.

Terkait dengan Anies Baswedan juga akan memberikan kuliah umum di Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) juga dinilai mencoreng dunia pendidikan.

"Persoalan kuliah umum, pendidikan saat ini itu sudah tidak relevan lagi sesuai dengan asas UU," tandasnya. (KEK) 

Baca Juga: Akademisi Unpad Ikut Serukan Penyelamatan Demokrasi