CARITAU JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengunjungi Singapura. Kunjungan tersebut dilakukan guna memenuhi undangan sebagai pembicara dalam Panel Discussion of ISEAS Yusof Ishak - Regional Outlook Forum 2023.
Kunjungan Anies Baswedan ke Singapura mendapat respon baik dari Akademisi Nanyang Technological University (NTU), Sulfikar Amir. Associate professor NTU itu merupakan sahabat akrab Anies Baswedan saat mengenyam pendidikan di Amerika Serikat.
"Terimakasih banyak Mas @aniesbaswedan buat dinner yg sangat menyenangkan. Senang sudah bisa ngobrol2 dan tertawa lepas. All the best for your next journey in making a better Indonesia!," tulis Sulfikar dalam akun twitter pribadinya, dikutip Kamis (12/1/2023).
Baca Juga: Bansos Tanpa Pamrih Disebut Anies dalam Debat, Jubir Timnas Bilang Begini
Dalam kunjungannya ke Singapura, Anies Baswedan dan istri menyempatkan bersilaturahmi dengan Sulfikar Amir hingga bersantai malam di sekitar Masjid Sultan, Singapura. Menurutnya, Anies Baswedan mengenang nostalgia saat keduanya menjadi mahasiswa pascasarjana di Amerika Serikat.
"Kami makan malam di Kampong Glam yang bersejarah di dekat Masjid Sultan yang berusia 200 tahun. Kami pergi ke resto Indonesia yang kebetulan dikelola oleh mantan murid saya. Sebelum berangkat, saya dengan senang hati diberi hadiah buku resep dari Mbak @feryfarhati. Makasih banyak Mba Fery,” kata Sulfikar.
Sementara diundang sebagai pembicara dalam Panel Discussion of ISEAS Yusof Ishak - Regional Outlook Forum 2023, Anies menyebut sebuah kehormatan dapat berpartisipasi sebagai pembicara.
“Sebuah kehormatan dapat berpartisipasi sebagai pembicara dalam Panel Discussion of ISEAS Yusof Ishak – Regional Outlook Forum 2023 bersama dengan Yenny Wahid di Singapura,” tulis Anies Baswedan di akun Instagram pribadinya.
Dirinya menyatakan, dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai tema lintas negara terkait outlook politik negara-negara di Asia Tenggara. "Kali ini, kami diundang untuk membicarakan Reformasi di Indonesia," beber Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengungkapkan, momen tersebut memantik ingatan bangsa Indonesia pada 6 agenda Reformasi, di antaranya amandemen UUD 1945 yang menerapkan pembatasan masa jabatan pemimpin negara, otonomi daerah seluas-luasnya, dan penegakkan supremasi hukum.
Dengan segala pandangan politik yang ada saat ini, perlu dilakukan upaya dan diskusi mengenai bagaimana cara kita mengenal, memahami, dan memperbaiki hal yang menjadi isu-isu persatuan di negara,” katanya. (DID)
Baca Juga: Terkatungnya Warga Gusuran Kampung Bayam, Siapa Harus Bertanggung Jawab?
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...