CARITAU SURABAYA - Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster mengaku heran dengan keputusan Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang hanya memberi sanksi larangan tampil sebanyak tiga laga kepada Pemain PSS Sleman, Wahyudi Hamisi.
Sebelumnya, Pemain berusia 26 tahun itu diketahui melakukan pelanggaran keras dengan menendang ke kepala belakang Penyerang Persebaya, Bruno Moreira saat kedua tim bertanding.
Alih-alih diusir dari pertandingan, wasit Ginanjar Latief hanya memberi kartu kuning ke Hamisi. Tidak hanya itu, Mantan Pemain Borneo FC itu menunjukkan gestur kurang sopan terhadap pemain lawan dan tetap bermain hingga laga usai.
Alhasil, Komdis PSSI lewat surat keputusan nomor 196/L1/SK/KD-PSSI/III/2024 memutuskan sanksi kepada Hamisi berupa larangan tampil di tiga laga, serta denda Rp 25 juta, merujuk pada Pasal 78 Huruf (b) jo Pasal 49 Ayat 1 Huruf (b) jo Pasal 59 Ayat 1 jo Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023.
Meski begitu, Paul Munster mengaku heran dan geli dengan keputusan Komdis PSSI. Sebab, sanksi tersebut tidak sebanding dengan risiko yang dihadapi pemain, seperti cacat otak hingga berujung kematian.
“Saya kaget saat mendengar keputusan Komdis PSSI. Ini menggelikan. Anda tahu? Jika seseorang melakukan ini di jalan, ia setidaknya akan dipenjara selama tiga tahun,” ucap Paul Munster, dikutip Senin (11/3/2024).
Atas dasar tersebut, Pelatih asal Irlandia itu menyebut keputusan ini sangat 'memalukan' dan tidak dapat dicontoh.
“Ini tidak memberi contoh bagi siapa pun di semua liga. Baik di Liga 1, Liga 2, Liga 3, ini tidak memberikan contoh yang bagus untuk situasi ini,” tutupnya. (RMA)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...