CARITAU JAKARTA - Korea Utara (Korut) kembali menembakkan empat rudal jelajah pada Rabu (22/3/2023), meski analisis terperinci masih dilakukan untuk memastikan titik spesifik rudal itu. Hal tesebut diungkapkan Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup pada Kamis (23/3/2023).
Kepala Staf Gabungan Seoul mengatakan pihaknya mendeteksi ‘sejumlah’ peluncuran rudal dari kota bagian utara Korut, Hamhung, pada Rabu (22/3/2023 pagi.
"Kami yakin empat (rudal ditembakkan)," kata Menhan Korsel tersebut dalam sidang komite Majelis Nasional Korsel tentang pertahanan nasional.
"Kami telah melakukan analisis awal, dan Korsel serta Amerika Serikat (AS) sedang memeriksanya dengan cara yang lebih rinci," ujarnya.
Saat berkomentar tentang apakah Korut telah memiliki teknologi untuk mengecilkan hulu ledak nuklir dan memasangnya pada senjata taktis, Menhan Lee mengatakan bahwa Korut dinilai telah mencapai kemajuan yang ‘cukup besar’.
Korut telah meningkatkan ketegangan melalui provokasi rudal, termasuk peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 pada pekan lalu, dilansir dari Antara, saat Korsel dan AS melakukan latihan militer gabungan besar-besaran.
Merespons Latihan Militer AS - Korea Selatan
Diberitakan Caritau.com sebelumnya, merespons latihan bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan, Korea Utara (Korut) akan mengambil langkah penting dan praktis guna menggunakan langkah pencegahan perang yang ofensif, kata media pemerintah pada Minggu (12/3/2023) waktu setempat.
Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), keputusan itu diumumkan saat Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) segera menggelar latihan militer gabungan pekan ini, dalam sebuah pertemuan besar Komisi Militer Pusat Partai Buruh Korea (WPK) pimpinan Kim Jong-un.
Washington dan Seoul dijadwalkan memulai latihan militer Freedom Shield (FS) pada Senin dan berlangsung selama 11 hari, bersama dengan manuver lapangan berskala besar yang disebut Warrior Shield.
"Pertemuan tersebut membahas dan mengadopsi langkah-langkah praktis nan penting penerapan strategi penangkalan perang yang lebih efektif, kuat dan ofensif dari negeri ini dalam mengatasi situasi saat ini," kata KCNA, merujuk "provokasi perang AS dan Korsel" yang disebutnya telah mencapai batas yang tidak bisa lagi diterima.
Mereka tidak merinci langkah-langkah praktis apa yang akan dilakukan. Korut luas diperkirakan akan melakukan uji coba senjata bersamaan dengan latihan militer gabungan Korsel-AS yang sejak lama dikecam Pyongyang sebagai pendahuluan untuk melancarkan invasi sebagaimana dilansir dari Yonhap.
Kim pekan lalu mengjnspeksi ‘latihan serangan penembakan’ dan simulasi serangan angkatan perangnya di lapangan udara musuh, dalam upaya memeriksa kesiapan "perang sesungguhnya" angkatan bersenjatanya.
Adik perempuannya Kim Yo-jong sebelumnya memperingatkan bahwa negaranya siap mengambil langkah "luar biasa dahsyat" terhadap aktivitas militer yang dilakukan AS dan Korsel. (IRN)
korea utara rudal korea utara tembakkan rudal korea selatan amerika serikat
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...