CARITAU JAKARTA – Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengumumkan jumlah korban meninggal Tragedi Kanjuruhan 131 orang, dipastikan setelah polisi melakukan verifikasi dan pengecekan bersama Dinas Kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit.

“Jadi data korban meninggal 131 orang,” kata Irjen Dedi, di Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Baca Juga: Aksi Damai Memperingati Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan

Menurut Irjen Dedi, terjadi selisih data korban meninggal karena Tim DVI bersama Dinas Kesehatan awalnya hanya mendata korban yang dibawa ke rumah sakit. Setelah dilakukan pencocokan data, diketahui ada 12 korban meninggal yang tidak berada di fasilitas kesehatan.

“Nonfaskes penyebab selisih, setelah semalam dilakukan pencocokan data bersama dinas kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit,” kata Dedi.

Adapun rincian jumlah korban meninggal, 44 orang meninggal di tiga rumah sakit pemerintah (RSUD Kanjuruhan 21 orang, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu dua orang dan RSU dr Saiful Anwar Malang 20 orang).  

Kemudian 75 korban meninggal dunia terdata di tujuh rumah sakit swasta, yakni RSUD Gondanglegi empat orang, RS Wafa Husada 53 orang, RS Teja Husada 13 orang, RS Hasta Husada tiga orang, RS Ben Mari satu orang, RST Soepraoen satu orang dan RS Salsabila satu orang.

Sementara 12 orang korban meninggal dunia di luar fasilitas kesehatan.

Sampai Rabu seperti dirilis Antara, Polri telah memeriksa sebanyak 29 orang saksi, 23 orang di antaranya anggota Polri dan enam lainnya saksi-saksi di lokasi kejadian seusai laga antara Arema FC melawan Persebaya.

Tim Labfor Polri masih mendalami enam titik lokasi CCTV yang tersebar di pintu 3, 9, 10, 11, 12 dan 13. Kemudian dilakukan pemeriksaan tetesan darah secara laboratoris pada pintu 11 sampai dengan 13.(BON)

Baca Juga: Jelang Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Laga Arema vs PSS Diawali dengan Mengheningkan Cipta