CARITAU MAKASSAR - Kematian BNY (15) siswa kelas VIII SMP Sekolah Islam Athirah hingga kini masih menjadi tanda tanya. Pihak keluarga bahkan tidak percaya anaknya tewas karena bunuh diri.
Ibu Korban, Jane Riatri Timbonga mengaku terakhir melakukan komunikasi dengan BNY pada Rabu (24/5/2023) sekitar pukul 08.34 WITA. Sementara korban ditemukan tewas sekitar pukul 09.38 WITA.
Baca Juga: Dua Begal di Makassar Diringkus Polisi: Ancam Korban Pakai Busur-Badik
"Komunikasi jam 08.34 WITA, anak saya menelpon katanya dia sudah tiba di depan sekolah, cuma itu sebentar," katanya.
Karena merasa belum percaya, sang ibu kemudian meminta BNY untuk mengirim bukti foto bahwa dia benar sudah tiba di sekolah.
"Terus, saya bilang kalau memang sudah di sekolah tolong fotokan mama, tapi langsung ditutup, terus sejak itu tidak ada komunikasi lagi," jelasnya.
Disebabkan tak ada komunikasi, Jane Riatri Timbonga kemudian menghubungi Wali Kelas korban untuk memastikan keberadaan anaknya.
"Setelah itu, saya konfirmasi ke wali kelas, tolong di cek apakah Basman sudah di sekolah. Ternyata tidak ada, makanya saya minta kepada bapaknya untuk dicek di mana BNY (GPS HP korban berada di Taeng Kabupaten Gowa)," jelasnya.
Ia juga menyinggung terkait isi chat BNY yang sempat dikirim ke gurunya. Ia meyakini isi chat tersebut bukan ditulis almarhum.
"Jadi saya mau klarifikasi, chat itu bukan ke saya, chat itu ke gurunya katanya. Jadi pas kejadian itu, anak saya masih ada disitu, ibu Fatmawati Kalla datang bersama pihak sekolah. Pihak sekolahnya yang menunjukkan kepada saya, pas kejadian itu, jadi Jenazah anak saya masih ada di situ," katanya.
"Saya ditunjukkan chat, saya belum terlalu memperhatikan chat, suami saya terima chat, baru saya ingat-ingat kembali. Setelah saya lihat chat itu, saya yang lebih tahu anak saya bagaimana, saya yakin 100% bahwa itu bukan chat dari anak saya," sambungnya.
Ia mengaku tahu persis perilaku anaknya. Sampai tutur kata yang dilontarkan korban ketika mengirim pesan sudah dihafal.
"Saya tahu anak saya pandainya diantara ketiga anak saya bersaudara. Jadi dia tidak terlalu pandai menyusun kata seperti yang ada di chat. Jadi saya yakin 100% itu bukan chat dari anak saya," tandasnya.
Sebelumnya, paman korban, Andy Setiadi mengaku, ibu korban berusaha menghubungi HP korban dan mendapati titik koordinat GPS HP korban sempat berada di daerah Taeng, Kabupaten Gowa.
"GPS Sampai ke Taeng, makanya ibunya terlambat ke rumah sakit, saya kurang tau entah ada dia temani Komunikasi ke sana atau ada chatnya disana, akhirnya posisi GPS-nya lari kesana. yang jelas untuk titik koordinat kita Wallahu alam kita gak tau," katanya. (KEK)
Baca Juga: Gadis Berkebutuhan Khusus di Makassar Jadi Korban Rudapaksa Tiga Pemuda
siswa sekolah islam athirah tewas dugaan bunuh diri makassar kejanggalan kematian siswa sekolah islam athirah
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...