CARITAU JAKARTA - Isu keretakan Koalisi Perubahan berhembus, seiring tak kunjungnya deklarasi pasangan bakal capres-cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang. Saat ini, koalisi yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS itu baru memiliki bakal capres, yakni Anies Baswedan.
Disisi lain, Partai Demokrat menginginkan agar koalisi itu mengusung pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dengan kata lain, Partai Demokrat mengajukan AHY sebagai cawapres mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca Juga: NasDem Soroti Penurunan Bendera di Markas Timnas AMIN
Kalangan politisi Partai Demokrat berpendapat bahwa deklarasi pasangan capres cawapres harus secepatnya dilakukan. Pasalnya, masa kampanye menuju proses pemungutan suara Pilpres 2024 hanya 75 hari.
Terkait desakan Partai Demokrat agar koalisi memasangkan Anies-AHY dalam Pilpres 2024, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan, jika Demokrat memaksa figur AHY jadi calon wakil presiden dari Anies Baswedan, konsolidasi menyambut ajang Pilpres 2024 ditegaskan akan bubar.
"Ini bukanlah harga mati yang selanjutnya kalau tidak AHY kami tidak ingin. Ya itu namanya mengunci kan. Jika terjadi semacam itu, saya yakinkan konsolidasi ini tidak jalan," kata Ali, Rabu (11/1/2023).
Dia menerangkan, konsolidasi yang digagas dengan PKS dan Demokrat itu sampai sekarang ini menawarkan jagonya untuk dipertemukan dengan Anies di ajang kontestasi politik Pilpres 2024.
Misalkan, PKS memberikan nama Wakil Ketua Majelis Syuro Ahmad Heryawan atau Aher dalam pembahasan sejauh ini.
"Kita berkoalisi tiga partai, NasDem sudah sejak awal melihat Anies sebagai capres, ia bukan kader NasDem dan tak pernah me-NasDem-kan Anies. Selanjutnya PKS, selanjutnya Demokrat," kata dia.
"PKS tawarkan Aher, Demokrat tawarkan AHY, nah jika semua berbicara peluang partainya, pertanyaannya NasDem bagaimana? Kami sudah lah, kita tidak berbicara NasDem dapat apa, yang perlu kita ingin mengajukan capres ini kan dengan pertimbangan harus menang," ujarnya.
Menurutnya, koalisi ini dapat tercipta jika masing-masing parpol (partai politik) mempunyai pandangan yang serupa, yakni memenangkan persaingan di Pilpres 2024.
"Intinya kan kita harus punya pemahaman yang serupa. Koalisi itu kan tidak ada orang yang merasa pimpinan di koalisi ini, tidak ada orang yang merasa lebih dibutuhkan, tidak ada orang yang memaksa keinginannya, jadi semua kita bahas secara bersama-sama," ucapnya. (DID)
Baca Juga: Gerindra Optimis Prabowo Menang Pilpres 2024, Ini Alasannya
koalisi perubahan bubar demokrat calonkan ahy nasdem capres 2024 cawapres
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...