CARITAU JAKARTA – Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan ada tim kecil yang rutin bertemu setiap pekan untuk mematangkan rencana koalisi Partai Demokrat, Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera.

Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Prabowo-Gibran Berpeluang Besar Menang di Sulsel: Gerakan Politiknya Masif

"Ada tim khusus yang setiap minggu memang ketemunya membahas berbagai hal, sudah cukup panjang perjalanannya karena memang kami ini tipikalnya kebetulan dengan NasDem dengan PKS maunya tuntas," kata Herzaky dalam diskusi ‘Utak Atik Tiket Capres’ dipantau dari YouTube Survei KedaiKopi, Minggu (23/10/2022).

Menurut Herzaky, tim kecil tersebut membahas strategi pemenangan Pilpres 2024, selain membahas perubahan maupun desain pemerintahan ke depannya.

"Kami bicara mengenai perubahan, lalu platform seperti apa ke depannya. Kemudian kami bicara mengenai desain pemerintahan seperti apa. Tentu belajar dari berbagai pemerintahan, era sekarang, era Pak SBY, era macam-macam. Jadi kami ingin yang terbaik. Lalu bukan hanya di situ, kami juga berbicara mengenai bagaimana strategi pemenangan," paparnya.

Sudah Hampir 80%

Sementara itu, Wakil Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menyampaikan, koalisi tiga partai sudah hampir 80%. Adanya tim kecil tersebut untuk menyusun tema-tema kampanye maupun hal-hal substantif lainnya.

"Saya mau mengatakan silakan dikoreksi, koalisi kami itu sudah hampir sekitar 80%. Sambil menunggu, sambil menghormati otoritas partai masing-masing yang punya dinamika sendiri-sendiri, mekanisme sendiri-sendiri, kami mulai dari tim kecil. Tim kecil itu yang nanti akan menyusun seluruh tema-tema kampanye, hal-hal yang substantif," katanya.

"Jadi koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS itu belum terjadi tetapi sudah hampir, sudah nyaris," tambah Taslim.

Sedangkan Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menilai tim kecil tersebut untuk menyamakan frekuensi.

"Di PKS sendiri kan platform yang diusung, platform perubahan karena kami 10 tahun dua periode ini juga oposisi dan tentu ini perlu menyamakan frekuensinya. Mungkin kalau dengan Demokrat karena sudah lama kami di luar pemerintahan. Kemudian NasDem mempunyai platform yang sebelumnya di koalisi, ini perlu duduk bareng," ucap Kholid.

Kholid seperti dirilis Antara  mengatakan, menyamakan frekuensi memang perlu waktu karena tiga partai tersebut mempunyai aspirasi masing-masing.

"Ke depan bagaimana desain pemerintahan, terus masalah capres dan cawapres, kami juga harus duduk bareng, kami masih dalam tahapan bagaimana membuat kriteria. Jadi, tentu NasDem punya aspirasi, Demokrat punya aspirasi," pungkas Kholid. (BON)

 

Baca Juga: Tiba di KPU, Duet AMIN Kompak Kenakan Kemeja Putih