CARITAU BANDUNG - Ada sekelompok pemuda di Kota Bandung yang mengelola lahan-lahan “tidur” di kawasan Arcamanik, Kota Bandung menjadi kebun pangan (urban farming). Hasilnya, saat ini mereka telah memiliki 142 pelanggan. Komunitas para pemuda ini tergabung dalam kelompok Seni Tani.
Bagian Program dan Edukasi Seni Tani, Mentari menjelaskan, komunitas ini menerapkan sistem pertanian yang terintegrasi dengan sumber daya lokal.
Baca Juga: Ketua KPPS di Pasirwangi Kota Bandung Meninggal Dunia Akibat Kelelahan
“Tujuannya kita ingin punya kebun pangan yang bisa hasilkan pangan sehat buat masyarakat Kota Bandung,” jelasnya.
Mengutip dari Humas Kota Bandung, Jumat (15/3/2024), Mentari menjelaskan sejak berdirinya Seni Tani pada tahun 2020, tetap teguh memperjuangkan tiga aspek yaitu lingkungan, sosial dan ekonomi.
“Di sisi lingkungan, kami mengubah lahan tidur di kawasan lahan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) Arcamanik. Di lahan tersebut kami menerapkan urban farming dengan memanfaatkan potensi sumber daya sekitar menjadi kebun pangan melalui pertanian organik yang berkelanjutan,” katanya.
Sedangkan dari segi sosial, Seni Tani melibatkan pemuda dan komunitas untuk mendapatkan "nature healing" melalui Kebun Komunal. Yaitu memberikan pelatihan urban farming serta menyediakan akses pangan lokal dan sehat.
“Pada aspek ekonomi, para petani muda kota di Seni Tani berdaya dan mendapatkan kepastian pendapatan dari hasil penjualan hasil tani dengan pendekatan sistem CSA (Community Supported Agriculture),” imbuhnya.
Sayuran hasil panen dari Kebun Seni Tani, kata Mentari, didistribusikan dengan sistem Community Supported Agriculture (CSA) atau Tani Sauyunan.
“Tani Sauyunan merupakan sebuah sistem yang bertujuan mendekatkan antara petani dan masyarakat. Di dalamnya terdapat kata Sauyunan, yang memiliki makna kebersamaan,” jelasnya.
Data menunjukan ada 74 komoditi yang pernah Seni Tani tanam.
“Dari sekian banyak sayangnya yang bagus ditanam di wilayah ini adalah sayuran hijau seperti bayam, pakcoy, caisim dll,” jelasnya.
“Bagi masyarakat Kota Bandung yang mau langganan sayur bisa daftar ke Seni Tani. Tetapi wajib langganan minimal satu bulan dengan dibayar di muka,” ungkapnya.
“Petani akan mendapatkan kepastian pendapatan karena modal uang muka menjadi modal uang bertani. Kemudian nanti kita bisa menentukan harga. Kita punya paket yang bisa dipilih masyarakat,” jelasnya.
Sampai saat ini, Kata Dia, total pelanggan Tani Sauyunan adalah 142 orang dan yang konsisten 17-20 orang setiap bulan.
Terdapat 4 paket sayuran yang bisa diperoleh pelanggan. Keempatnya yakni, ‘Paket Kulawargi’ seharga Rp250.000, ‘Paket Nyalira’ Rp175.000, ‘Paket Usuman’ Rp130.000, ‘Paket Reuwas’ Rp200.000.
“Kami ingin masyarakat peduli dari mana sih isi piring makanannya. Kita ingin banget masyarakat sadar,” harapnya. (IRN)
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, Bandung Bakal Terlibat dalam Urban Futures Bersama 10 Kota Dunia
Seni Tani urban farming Kelompok Muda anak muda Community Supported Agriculture pertanian kota bandung
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...