CARITAU MAKASSAR - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan kini memantapkan dirinya untuk bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sejauh ini, Anies Baswedan sudah mendapat dukungan dari NasDem. Meskipun itu belum cukup untuk jadi kendaraan dirinya menuju Pilpres, ia masih terus bergerilya mencari partai politik untuk bisa menjadi kendaraannya.
Baca Juga: Mundur dari Deputi Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani Beberkan Alasannya
Sejauh ini, yang digadang-gadang akan mendukung Anies yaitu partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Terlepas dari itu, siapa sebenarnya Anies Rasyid Baswedan? Kenapa harus Anies Baswedan?
Ketua Umum Konfederasi Relawan Nasional Anies Baswedan (KoReAn), Muhammad Ramli Rahim membongkar sosok Anies yang sudah ia kenal dekat sejak 12 tahun yang lalu.
"Saya mengenal Anies Baswedan dalam rentan waktu yang cukup lama. Bukan pada saat dia jadi gubernur, bukan pada saat dia jadi menteri. Jauh sebelum jadi menteri saya sudah kenal, sehingga secara pribadi dalam perspektif saya dia salah satu orang yang langka di Indonesia," kata Ramli Rahim saat berbincang dengan Caritau.com beberapa waktu lalu.
"Yang saya maksud langka itu adalah biasanya kan pemimpin itu kalau kita belum terlalu dekat kita kagum sama dia, begitu dekat dan lihat sifatnya kita ragu-ragu. Semakin dekat kita semakin ragu bahkan jadi muak. Di Anies Alhamdulillah kita tidak temukan itu. Saya sampai nginap di rumahnya, beliau datang ke rumah saya. Kesederhanaan itu ada sampai sekarang," bebernya.
Bahkan, kata dia, baju yang Anies pakai waktu ke rumah Ramli Rahim yang terletak di Kota Makassar pada 2015 lalu, dia masih pakai sampai sekarang.
"Baju yang dia pakai ke rumah saya itu bahkan sampai sekarang dia pakai itu baju, padahal itu 2015 lalu. Saya menemukan dia sosok yang konsisten dengan diri sendiri dan itu pekerjaan yang susah," katanya.
Mantan Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Makassar itu menilai tidak banyak tokoh atau calon pemimpin yang memiliki konsep jelas.
"Banyak calon pemimpin yang punya konsep jelas, tapi dia tidak pernah laksanakan. Jadi (Anies) lebih kepada visi dan misi saja, bahwa apa yang dia cerita dan apa yang dia sampaikan itu bisa dilaksanakan. Ada juga tokoh yang bisa bekerja tetapi dia tidak terstruktur dari masalah. Jadi munculnya ide dan gagasan tidak melewati proses yang ilmiah yang kemudian dia tuntaskan dalam bentuk aksi," ujarnya.
Di mata Ramli Rahim, Anies Baswedan adalah pemimpin yang bekerja dengan sangat baik dalam waktu yang singkat.
"Anies kan hanya lima tahun, banyak kepala daerah yang bahkan butuh 10 tahun tapi tidak banyak yang berubah. Anies hanya lima tahun dan dia bisa membuktikan apa yang dia pikirkan, ide dan gagasan yang dia lontarkan itu bisa dilaksanakan dalam bentuk karya," ucapnya.
Kemudian, kata dia, Anies sebelum menjabat itu sudah punya semacam rencana kerja. Inilah yang mungkin disebut orang janji kampanye.
"Seluruh janji kampanye itu dilaksanakan. Persoalan ada yang 100%, ada yang 60% itu hanga persoalan situasi dan kondisi tetapi terlaksana. Anies melewati fase kepemimpinan yang sangat kritis. Tidak banyak orang yang bisa lolos dari fase itu, dan banyak orang yang mengakui itu, bukan hanya saya," sebutnya.
Selanjutnya, kata dia, Anies berada dalam posisi kepemimpinan yang ditekan dan dalam posisi ditekan dia bisa menemukan solusi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya.
"Jadi dia ditekan dan tekanan tidak hanya dari pemerintah pusat, dari buzzer dan dari mana-mana. Tapi bisa keluar dari tekanan itu. Konsep pembangunan jelas itu. Dari sisi itu kita menemukan sesuatu yang luar biasa. Ada pemimpin yang bisa bekerja dengan baik, berkarya dengan baik tapi dia tidak bisa menjaga integritas. Anies menjaga itu," ujarnya.
"Kenapa kita yakin bahwa dia bisa menjaga itu karena Anies dipantau dari segala penjuru. Jadi CCTV-nya itu 24. Di mana dalam kondisi disorot sedemikian rupa, dia tidak pernah menemukan satu pun celah yang bisa dipersoalkan dari Anies selama jadi gubernur dan menteri pendidikan. Sisi itu kemudian membuat kita rasa-rasanya tidak ada pilihan selain Anies. Kalau lihat di Jakarta itu ada pembelahan yang luar biasa dan dalam kondisi terbelah seperti itu, Anies bisa membuat pembangunan yang luar biasa," bebernya.
Ditambahkan Ramli, Anies kelihatan selalu bisa menemukan solusi yang kadang-kadang orang mengeluhkan.
"Kadang-kadang orang mengeluh kenapa saya begini, kenapa saya tidak bisa begini, anies jarang sekal kita dengar mengeluh. Yang dia dilakukan itu, kalau dia tidak bisa dia menanyakan apa solusimu," ujarnya.
Ia juga melihat, ada kemampuan Anies membangun kolaborasi. Di jakarta dana hibah sangat besar. Meskipun itu dulu sangat dipersoalkan banyak orang.
"Tapi di dana hibah itulah Anies membangun kolaborasi. Jadi misalnya Pemuda Pancasila, Muhammadiyah, NU, Karang Taruna. Semua ditanya kalian bisa apa? Kalian bisa buat apa? Jadi bukan minta sama pemerintah tolong saya disumbang, tapi dia ditawarkan," Ramli menceritakan.
"Jadi kalau misalkan mereka bisa bikin sesuatu kemudian disampaikan, kemudian dia berkolaborasi sama siapa dan bisa menjalankan itu program itu pasti dikasi dan kira tidak pernah dengar Anies itu bilang tolong yah sekian persen untuk ini dan itu. Kalau itu pernah terjadi, sudah terbongkar Anies itu. Ini kemudian membuat kita yakin Anies punya kemampuan untuk mengelolah pembangunan Indonesia," tambah Ramli.
Hal lain dari Anies Baswedan, adalah kemampuan diplomasi. Cokroaminoto pernah bilang, pemimpin yang baik itu menulis seperti wartawan, berbicara seperti orator dan bernegosiasi seperti diplomat.
"Dan ini Anies miliki ketiga-tiganya, Anies itu memiliki itu. Bahkan menyanyi itu dia bisa. Sempat kemarin-kemarin itu soal maju tak gentar. Maju tak gentar itu kan sebenarnya kan Nnies bukan tidak hafal itu lagu. Cuma ada kata-kata yang dihindari. Maju tak gentar, membela yang benar, hak kita diserang. Nah itu dia tidak mau sebut. Kenapa dia tidak mau sebut. Takutnya kita diserang nah pertanyaannya yang serang siapa? Dan dia bisa mengontrol dirinya sampai pada tataran itu yang mungkin orang lain tidak bisa mengontrol dirinya berkata-kata di level seperti itu," ceritanya.
"Menulis seperti wartawan, kita tahu kalau anies menulis itu bagus. Kata-katanya bagus. Dengan tulisan itu dia bisa meyakinkan orang. Kalau diplomasi kita sudah tahu lah. Seperti yang kemarin yang bisa membuat orang kagum itu waktu di PBB. Dia betul-betul bisa memilih kata apa yang harus diucapkan dalam waktu yang sekian. Kalau waktunya panjang yang ini harus disebut, kalau waktunya singkat ini yang harus disebut. Ini yang tidak banyak orang sampai pada level itu," tambahnya menceritakan sosok Anies.
Kesimpulannya, lanjut dia, Anies adalah anugerah untuk Indonesia. Rugilah Indonesia ini kalau Anies tidak diberi kesempatan untuk memimpin.
"Ya kalau tidak mau 10 tahun yang kita kasi 5 tahun. Apa yang dia bisa bikin. Karena tidak menemukan itu, kita tidak menemuka. Apa yang ada dalam sosoknya Anies itu yang bisa dilihat di tokoh lain. Dari sisi pribadi saya punya perspektif sendiri, tapi dari sisi kemampuan mengelolah seuatu dan lain sebagainya memang dia punya itu dan itu dia buktikan. Dulu kan kita sebut ahli menata kata. Ternyata dia bisa menata dengan baik," Ramli menutup perbincangan terkait sosok Anies. (KEK)
Baca Juga: KPU Surabaya Distribusikan Logistik Pemilu 2024 KPU Surabaya
anies baswedan kenapa harus anies baswedan? pilpres 2024 pemilu 2024 korean relawan
saya siap sedikit membantu Materi utk para Saksi di TPS matur nwn
Trs dukung p Anis
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...