CARITAU JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan alasan di balik batalnya deklarasi Koalisi Perubahan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. Rocky menyebut ada bandar yang menghalangi deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024.

Diketahui, NasDem salah satu partai politik pengusung Anies Baswedan, bersama Partai Demokrat dan PKS, menjadwalkan deklarasi Koalisi Perubahan pada 10 November 2022 lalu. Namun deklarasi tersebut harus diundur sampai akhir tahun 2022.

Baca Juga: Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, Ini Kata TKN

Rocky juga menyinggung soal transaksi duit di balik batalnya deklarasi Anies capres. Menurut, ada dua bandar dalam koalisi Anies. Satu bandar baik, satu lagi bandar jahat.

"Itu pastilah, ada bandar yang berupaya secara rela membantu Anies. Ada bandar yang justru diselundupkan untuk menghalangi Anies," kata Rocky, Senin (14/11/2022).

Rocky menyebut belum adanya deal partai pengusung dan nama cawapres disebabkan oleh uang. Rocky menyebut sosok cawapres ini membuat deklarasi Anies menjadi tertunda.

"Tetapi karena tetap partai-partai itu mengajukan masing-masing cawapresnya, ya out, tertunda (deklarasi). Artinya, ada hal yang belum beres, biasanya uang," jelasnya.

Dia pun berpesan agar para relawan jangan terjebak di wilayah yang sifatnya transaksional. Rocky menyebut relawan adalah penjaga moral.

"Relawan tidak boleh terjebak dalam transaksional. Karena relawan wilayah moral tidak boleh, transaksional tidak boleh," ujar Rocky.

Sebelumnya, Rocky juga menilai bahwa kegagalan deklarasi juga dampak panjang dari parpol yang tidak memprotes soal Presidential Threshold (PT) sebesar 20%. Dia juga menyebut parpol-parpol tersebut dungu.

"Karena namanya koalisi itu transaksi yang panjang dan itu kedunguan dari partai-partai yang nggak mau protes 0% (PT)," pungkasnya. (DID)

Baca Juga: Elektabilitas PDIP Terus Turun Jelang Pilpres 2024, PDIP Sulsel Akui Itu Hal Biasa