CARITAU JAKARTA – "Saya ingin dikenang sebagai Shin Tae-yong asal Korea Selatan, yang sangat senang untuk memajukan sepak bola Indonesia. Saya tidak ingin mengisi periode kontrak saja, tetapi benar-benar mencintai sepak bola Indonesia," kata Shin Tae-yong (STY), pelatih Timnas Indonesia pada tahun 2022 silam.
Bak gayung bersambut, kecintaan STY terhadap sepak bola Indonesia turut didukung oleh sebagian besar suporter Tanah Air. Memasuki tahun keempat menukangi Skuad Garuda, beragam cerita, gebrakan hingga pencapaian turut mengiringi pelatih berusia 53 tahun itu bersama Asnawi Mangkualam dan kolega.
Namun, riak-riak kritikan masih kerap menggema kepadanya. Terlebih, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga kini belum memutuskan apakah kontrak STY akan diperpanjang.
Lantas, apakah induk sepak bola tanah air itu masih meragukan raihan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia?
Sejarah gemilang ditorehkan oleh Timnas Indonesia di bawah asuhan STY dalam perjalanan mereka di Piala Asia 2023, khususnya saat mereka melangkah ke babak gugur. Terlepas dari tantangan berat di Grup D bersama Jepang, Irak, dan Vietnam, skuad Garuda berhasil memastikan diri masuk ke 16 Besar sebagai salah satu dari empat tim peringkat tiga terbaik.
Namun, perjalanan mereka terhenti saat menghadapi Australia di babak gugur dengan skor akhir 4-0 untuk Tim Kangguru. Meski hasil ini tidak sesuai harapan, apresiasi tetap mengalir dari masyarakat Indonesia untuk pencapaian luar biasa ini.
Menariknya, Jordi Amat dan rekan-rekan berhasil memberikan perlawanan sengit meskipun harus mengakui keunggulan Australia yang berada di peringkat FIFA yang jauh lebih tinggi (peringkat 25), sementara Indonesia berada di peringkat 146.
Namun statistik mencerminkan usaha keras tim, dengan penguasaan bola mencapai 48%, lima tembakan yang dilancarkan, dan satu di antaranya berhasil menemui sasaran. Ketepatan umpan juga menjadi poin positif, mencapai angka luar biasa sebesar 81%.
Catatan ini tentu menjadi sorotan, terutama jika dibandingkan dengan pertandingan melawan Irak dan Jepang. Meskipun harus menerima kekalahan telak dari Australia, penampilan Timnas Indonesia justru memberikan semangat dan harapan baru bagi sepakbola Tanah Air.
“Ada unsur unlucky goal dari pemain kami. Mungkin jika itu tidak terjadi, maka permainan kami akan berbeda. Tapi saya berterima kasih pada pemain saya, lega dengan penampilan mereka hari ini. Saya harap tim akan lebih baik dan selalu berkembang di kesempatan selanjutnya," kata STY seusai laga.
Meski gagal menembus perempat final, pencapaian Indonesia di Piala Asia kali ini terbilang luar biasa. Mereka memecahkan Sejarah melangkah ke Piala Asia dari titik terendah, yakni dari play-off kualifikasi, menyingkirkan tuan rumah Kuwait di babak kualifikasi, berperingkat FIFA terendah kedua, hingga menjadi tim termuda di turnamen.
Baca Juga: Erick Thohir Beri Sinyal Positif Perpanjang Kontrak Shin Tae-Yong
Sebagaimana diketahui, kontrak STY bersama Timnas Indonesia hanya berlaku hingga Juni 2024 mendatang. Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda bakal diperpanjang lagi oleh PSSI. Hal ini membuat masyarakat dan pecinta sepak bola Indonesia gusar kehilangan sang pelatih. Apalagi, STY telah berjasa dan menunaikan targetnya membawa Skuad Garuda ke babak gugur.
Belakangan, kekhawatiran suporter Indonesia kian memuncak seiring pengakuan STY mendapat tawaran untuk melatih negara lain. Shin mengaku bisa saja membayar denda dan meninggalkan Timnas Indonesia, tapi enggan dilakukannya.
Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu tetap menghormati kontraknya hingga enam bulan ke depan. Di mana dia masih mempunyai tugas untuk membawa Indonesia berbicara banyak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia U-23.
“Saya sudah mendapat tawaran tersebut seminggu lalu. Tapi bukan dari negara Asia Tenggara, karena saya tidak ingin melatih timnas lain di wilayah ini,” ujar Shin dalam wawancara dengan Sports Kyunghyang.
“Ada memang pembicaraan soal kontrak baru, tapi saya bisa saja membayar penalti dan pergi melatih di tempat lain. Tapi, untuk saat ini, saya akan memenuhi janji saya melatih Timnas Indonesia hingga Juni,” terang dia.
Merespon pernyataan tersebut, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut dirinya tidak keberatan jika STY diminati oleh negara lain untuk menjadi pelatih.
“Kalau masalah Shin Tae-yong dilirik negara lain, itu kan saya tidak bisa larang. Yang pasti, STY sama saya bersepakat kontak sampai Juni (2024),” kata Erick Thohir, di Sanur, Denpasar, Selasa (30/1/2024).
Selain kontrak berdasarkan durasi waktu kerja, ada juga kesepakatan lain yang telah dibuat. Erick menjelaskan bahwa jika Timnas U23 berhasil mencapai babak delapan besar Piala Asia 2023, maka kontrak STY akan diperpanjang secara otomatis hingga tahun 2027.
“Sekarang dari babak 16 besar ke delapan besar, otomatis kontraknya kami perpanjang sampai 2027, itu kesepakatan profesional. Jadi kalau misalnya STY ada pilihan ke negara lain, saya tidak bisa larang,” jelas Erick.
Erick juga menegaskan, bahwa saat ini pihaknya tidak memiliki rencana untuk mencari pengganti STY, mengingat kesepakatan yang telah dibuat.
“Tidak ada rencana untuk mencari pelatih pengganti Shin Tae-yong, karena kesepakatannya itu,” tambah Erick, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
Toh, Erick mengakui dia puas dengan kinerja STY yang telah membawa Timnas Indonesia mencapai babak 16 besar di Piala Asia. Meskipun dia juga menegaskan bahwa ada target untuk membawa Timnas Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi, sejalan dengan harapan para penggemar sepak bola di Indonesia.
Pernyataan Erick ini tentu saja membuat banyak masyarakat menilai bahwa PSSI belum memberi kejelasan terhadap kontrak STY. Namun, Erick dibela oleh anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. Lewat akun Instagramnya, Arya menegaskan bahwa STY harus menghargai kesepakatan kontrak yang tertera.
"Kalau mau maju, harus profesional. Harus menghargai kesepakatan. Yuk belajar pegang janji. Kalau yang pegang janji disalah-salahkan, mau kemana hidup kita," ucap dia.
Prestasi STY sebagai pelatih Timnas Indonesia tidak hanya terbatas pada pencapaiannya membawa Indonesia melaju ke babak gugur Piala Asia 2023. Sejak bergabung dengan pasukan Garuda pada 1 Januari 2020, meskipun ada sejumlah kegagalan, Shin Tae-yong telah memberikan banyak kontribusi bagi Timnas Indonesia.
Perjalanan STY bersama Timnas Indonesia tidaklah mudah. Dampak pandemi Covid-19 yang melanda dunia dari tahun 2020 hingga 2021, membuat pencapaian pelatih asal Korea Selatan itu tidak segera terlihat.
Namun, di Piala AFF 2020 yang digelar pada akhir 2021, dia berhasil membawa Indonesia tampil gemilang, mencapai partai puncak turnamen meski akhirnya harus mengakui keunggulan Thailand.
Tahun 2022 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi STY dan Timnas Indonesia. Mereka meraih medali perunggu di SEA Games 2021 Vietnam, diikuti dengan pencapaian yang lebih gemilang, yakni meloloskan Indonesia ke Piala Asia setelah 17 tahun absen. Namun, di awal tahun 2023, Indonesia harus tersingkir di babak semifinal Piala AFF 2022.
Meski mengalami pasang surut dalam performa tim, STY tetap menunjukkan keunggulan sebagai pelatih dengan membawa Timnas Indonesia U-23 meraih posisi runner-up di AFF U-23 serta meloloskan tim tersebut ke Piala AFC U-23 untuk pertama kalinya. Dengan demikian, prestasi dan dedikasi STY sebagai pelatih Timnas Indonesia terus menginspirasi para penggemar sepak bola Tanah Air.
Bersama Timnas, STY telah mencatat 43 pertandingan, dengan rincian 21 kemenangan, 10 hasil imbang, dan 12 kekalahan. Selama rentang waktu tersebut, timnya berhasil mencetak 90 gol dan hanya kebobolan sebanyak 59 kali.
Mantan Kapten Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, pada akhir tahun 2023 mengemukakan pandangannya mengenai masa depan STY sebagai pelatih. Ia menegaskan bahwa ia tidak sependapat dengan pemecatan mendadak terhadap pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Saat itu, perdebatan mengenai kinerja STY memuncak, setelah Timnas Indonesia menunjukkan performa yang buruk dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Dalam dua pertandingan, skuat Garuda gagal memenangkan satu pun, termasuk kekalahan telak dari Irak dengan skor 1-5 dan hasil imbang 1-1 melawan Filipina.
Bambang Pamungkas merespons rumor pemecatan STY dengan menyatakan bahwa saat ini Timnas Indonesia justru sedang berada dalam jalur yang benar. Menurutnya, meskipun terdapat kegagalan dalam beberapa acara seperti AFF dan SEA Games, perkembangan Timnas secara keseluruhan cukup memuaskan.
Dia juga membagikan pengalaman pribadinya ketika masih bermain untuk Timnas Indonesia. Selama kariernya, ia mengalami pergantian pelatih sebanyak 13 kali tanpa membawa perubahan yang signifikan dalam prestasi tim.
“Karena pengalaman, saya mengatakan itu bukan menjadi solusi yang tepat, karena saya sendiri ketika di Tim Nasional 13 tahun, kurang lebih ada 13 pelatih. Jadi kita enggak punya pola yang tetap dan prestasi yang membanggakan," kata Bambang dalam podcastnya.
Kepiawaian STY dalam membimbing Timnas Indonesia telah menjadi pusat perhatian, baik dari pengamat sepak bola, mantan pelatih, hingga suporter. Salah satu pengamat, Tommy Welly atau Bung Towel, secara terbuka mengkritik bahwa keberhasilan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 hanya dianggap sebagai keberuntungan, kemudian menyalahkan STY karena tidak memenuhi target yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Tapi sesuai kinerja, apakah ini sesuai janji STY? Engga sesuai dong. Kan janji STY draw lawan Irak, menang lawan Vietnam," terang Bung Towel dilansir dari YouTube Nalar TV.
Toh, pandangan beragam muncul dari berbagai pihak. Mantan pelatih Indonesia, Iwan Setiawan, mengomentari pernyataan STY tentang tawaran dari negara lain dengan menekankan pentingnya fokus pada pencapaian target yang telah ditetapkan oleh PSSI.
Iwan Setiawan mengapresiasi kontribusi STY dalam membangun budaya baru di Timnas Indonesia, sementara pengamat lain, Ronny Pangemanan, menyatakan bahwa kontrak STY layak diperpanjang berdasarkan kinerja dan kontribusinya yang positif.
"Jadi kalau secara obyektif, bagus. Saya pikir dengan datangnya Shin Tae-yong ini oke. Untuk keberlanjutan dia, wajar kalau dia dipertahankan," ucap pria yang akrab disapa Ropan itu, dilansir dari kanal Sportify Indonesia.
Sementara di sisi lain, Komunitas Indonesia Pride memulai petisi untuk memperpanjang kontrak STY sebagai pelatih Timnas Indonesia, dengan dukungan mayoritas pendukung Timnas Indonesia di media sosial. Mereka menekankan prestasi signifikan Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan STY, serta mengkritik penundaan perpanjangan kontrak oleh PSSI. Petisi ini telah mendapatkan 59 ribu tanda tangan hingga saat ini, menunjukkan dukungan kuat bagi STY.
Terkini, Shin Tae-yong secara resmi menyatakan bahwa dia tidak memiliki minat untuk melatih tim nasional lain selain Timnas Indonesia. Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Shin dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pada Jumat (2/2/2024) yang lalu.
“Saya tidak pernah tertarik 1% pun untuk menjabat sebagai pelatih kepala negara lain. Jadi semoga tidak ada kesalahpahaman," tegas Shin.
Shin, dalam kesempatan lain, mengungkapkan rencananya untuk memperbaiki performa lini depan Timnas Indonesia yang dinilai kurang produktif dalam Piala Asia 2023, meskipun performa lini belakang dan tengah sudah cukup baik.
Meskipun diperkuat oleh lima penyerang seperti Ramadhan Sananta, Rafael Struick, Dimas Drajad, Dendy Sulistyawan, dan Hokky Caraka, hanya tiga di antaranya yang turun, namun tak satupun berhasil mencetak gol.
Dalam konteks ini, STY menyatakan kesiapannya untuk melakukan pencarian penyerang keturunan Indonesia di Belanda dan negara lain.
“Mungkin saya akan terbang ke Belanda atau negara lain untuk mencari pemain-pemain berdarah Indonesia. Itu salah satu solusi untuk melengkapi skuad di posisi penyerang," tambahnya.
Namun, semangat tinggi STY untuk bekerja keras bersama Timnas Indonesia menjadi sorotan. Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa Shin memiliki tekad kuat untuk membawa Timnas Indonesia U-23 mencapai babak semifinal Piala AFC U-23, melebihi target yang ditetapkan oleh PSSI.
“Dia mengatakan bahwa targetnya adalah lolos ke empat besar dengan semua konsekuensinya," kata Arya kepada wartawan di Senayan, Jakarta Selatan, pada Selasa (6/2/2024).
Arya menerangkan, Shin sejatinya mengetahui target tersebut tidaklah mudah, mengingat perhelatan Piala Asia U-23 bukanlah agenda FIFA yang membuatnya kesulitan memanggil pemain yang berkarir di dalam maupun luar negeri.
“Shin Tae-yong sudah tahu bahwa Piala Asia U-23 bukanlah agenda FIFA. Dia sudah tahu semua konsekuensinya,” tambah Arya.
Dengan begitu banyak potensi dan ketidakpastian di masa-masa yang akan datang, kita tidak dapat mengetahui secara pasti masa depan ‘Oppa Shin’ bersama Skuad Garuda.
Apakah di tahun 2024 bakal menjadi akhir dari era yang dia bangun selama empat tahun ini, ataukah Shin Tae-yong tetap melanjutkan proyeknya bersama Timnas Indonesia dan mampu menorehkan sejarah baru? Hanya waktu yang akan memberi jawabannya. (RAHMA DHONI)
Baca Juga: Penampilan Indonesia di Babak Pertama saat Lawan Vietnam Tuai Sorotan, Ini Penjelasan STY
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...